Para staf Kokoon Hotel mendampingi para wisatawan sekaligus menjelaskan tentang sejarah tempat-tempat tersebut.
"Para staf jadi guide untuk pengunjung yang mendatangi berbagai kawasan heritage. Seperti Jalan Gula, Jalan Karet, Rumah Kelahiran Bung Karno, Kampung Lawas Maspati dan lain-lain," ungkap pria asli Semarang itu.
BACA JUGA:Buruan Daftar, Ini Momen Tepat untuk Ikut Serta Surabaya Tourism Award 2024
Kokoon Hotel pun menyediakan informasi seputar berbagai pariwisata yang ada di Surabaya. Ditampilkan lewat tayangan visual yang ada di dalam ruangan hotel. Seperti wisata Kalimas, Tugu Pahlawan, dan lain-lain.
Pada zaman serba visual seperti sekarang ini, tentu menyampaikan informasi lewat tayangan televisi bisa lebih efektif dan informatif bagi pengunjung.
Selain itu, tayangan televisi Kokoon Hotel juga menampilkan video-video Surabaya Tempo Dulu. Kesan lawasnya begitu menonjol.
Kokoon Hotel dulu merupakan bekas kantor pabrik korek era Kolonial. Bangunannya berdiri sejak 1920. Barang-barang tempo dulu pun menghiasi interior hotel tersebut. Bukan hasil berburu dari pasar loak. Namun barang-barang itu memang sudah ada dalam bangunan tersebut sejak dulu, dan dirawat hingga kini.
Menengok persiapan Kokoon Hotel hadapi Surabaya Tourism Award 2024. Tayangan visual tentang sejarah dan berbagai tempat wisata menarik di Surabaya, yang ada di Kokoon Hotel Surabaya.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY
Seperti beberapa telepon jadul, mesin stensil, kalkulator kuno, brankas kuno berukuran besar untuk menyimpan aneka minuman, mesin ketik kuno yang beraksara latin, juga sumur kuno yang ada di bagian depan ruangan sebelah kiri.
Sumur itu ditempatkan dalam ruangan khusus dengan kaca, yang menjadikan seluruh ruangan semakin bernuansa klasik. "Meja kerja ini usianya sudah 100 tahun," ujar Andreas, sembari menuju meja kerja yang ada di tengah ruangan, dengan aksen telepon jadul.
BACA JUGA: Surabaya Tourism Award 2024: Ini Faktor Penilaian 5A Kategori Objek Wisata!
Di ruang restoran The Arch Bistro yang ada di dalam Kokoon Hotel, terdapat berbagai pintu atau gapura lorong bernuansa arch. Yakni dari batu bata dengan lengkungan. Terdapat 5 arch, dan yang paling ujung tersambung dengan ruang bar.
Tentu bagi wisatawan penyuka arsitektur klasik dan segala yang bernuansa tempo dulu, Kokoon adalah tempat yang cocok. Terlebih lokasinya yang berada di kawasan Kota Lama Surabaya.
Bagi Andreas, keikutsertaan Kokoon Hotel dalam STA 2024 tak hanya sekadar berkompetisi untuk memicu inovasi dan kreativitas. Tapi juga turut menyemarakkan kekayaan dan keberagaman Kota Surabaya.
"Apalagi 31 Mei mendatang adalah Hari Jadi Kota Surabaya. Kami antusias menyambut momen itu," pungkasnya. (Guruh Dimas Nugraha)