Peduli Isu Kesehatan Mental, Prodi Ilmu Komunikasi Untag Gelar Mindscape Exhibition and Talkshow bersama Psikolog

Jumat 31-05-2024,19:18 WIB
Reporter : Rahma Vivi
Editor : Heti Palestina Yunani

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Prodi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) menggelar acara Mindscape pada 30 Mei 2024. Acara ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap isu kesehatan mental yang sering dialami oleh gen Z. 

Sebagai bentuk kepedulian akan isu kesehatan mental, Prodi Ilmu Komunikasi UNTAG juga menggelar talkshow bersama psikolog sebagai pemateri. Pada talkshow tersebut, pemateri menekankan pada kesadaran yang ingin dibangun mengenai kesehatan mental remaja. 

Menurut Fitria Fatmawati yang merupakan pemateri talkshow, beliau menjelaskan jika isu kesehatan mental seringkali dialami oleh gen Z yang masih berada pada usia remaja atau kurang dari 20 tahun.  


Fitria Fatmawati selaku pembicara Talkshow pada acara Mindscape Exhibition & Talkshow memaparkan materi. Kamis, 30 Mei 2024 -Teddy Insani -

BACA JUGA: Kenali Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya

Pada dasarnya perkembangan otak terbagi menjadi 3 tahap. Pada saat bayi, bagian otak yang pertama kali mengalami perkembangan adalah batang otak.

Batang otak merupakan bagian otak yang berfungsi untuk mengaktifkan mode bertahan dan menghindar.  Menginjak usia remaja, bagian tengah pada otak mulai mengalami perkembangan.

Menurut Fitria, bagian ini merupakan bagian yang mendominasi otak pada usia remaja. Sebab bagian tengah otak berfungsi untuk mengaktifkan hormon pada tubuh sehingga pada usia remaja cenderung memiliki emosi yang belum stabil.

BACA JUGA: Layanan Kesehatan Mental untuk Setiap Organisasi 

Ketika menginjak usia dewasa yaitu di atas 25 tahun, bagian yang mendominasi otak berganti menjadi bagian depan pada otak. Bagian ini lebih banyak berfungsi untuk mengambil keputusan, menghitung, dan logika.

Ketika otak mengalami perkembangan pada bagian ini berarti otak telah berkembang dengan sempurna. Jika melihat dari perkembangan otak, pada usia remaja cenderung lebih banyak berpikir secara emosional.

Sering kali anak pada usia remaja tidak bisa mengontrol emosi yang keluar dari dirinya. Emosi yang biasa terlihat pada anak usia remaja ibarat seperti gunung es.

BACA JUGA: Menulis sebagai Terapi: Kekuatan Journaling untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Mahasiswa

Sering kali usia remaja meluapkan emosi dengan cara berteriak, memukul, mengepalkan tangan, dan lain-lain. Perilaku ini ibarat seperti gunung es yang hanya terlihat sebagian saja. 

Namun, perasaan sesungguhnya yang ingin dikeluarkan ibarat seperti bagian bawah gunung es. Perasaan yang tidak diungkapkan itu memiliki ukuran dan dampak yang lebih besar. 

Kategori :