Seluruh Jemaah Haji Indonesia Gelombang Pertama Telah Berada di Makkah, Kemenag Himbau Siapkan Fisik Untuk Puncak Haji

Minggu 02-06-2024,22:42 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Operasional layanan jemaah haji gelombang pertama di Madinah secara keseluruhan telah selesai dilaksanakan.

Jemaah haji gelombang pertama yang mendarat di Madinah sejak 12 Mei 2024 lalu tersebut telah semuanya berada di Makkah.

Kecuali jemaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Madinah, seluruh jemaah di Madinah telah diberangkatkan ke Makkah Al-Mukarramah untuk melaksanakan umrah wajib dan dilanjutkan menjalani tahapan puncak haji. 

BACA JUGA:Petunjuk Pembayaran Dam (Denda) Untuk Jemaah Haji Indonesia: Harga, Rumah Potong, dan Tatacara Pembayaran

Jubir Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah telah melepas rombongan terakhir Gelombang I dari Kloter BPN 07 usai mengambil miqat di Bir Ali dan berangkat menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib pada pukul  pukul 09.34 WAS.

“Direncanakan, PPIH Daker Madinah akan diberangkatkan menuju Makkah pada tanggal 03 juni 2024 besok,” kata Widi di Media Center Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Minggu, 2 Juni 2024.

Widi menjelaskan, bagi jemaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Madinah, setelah melakukan pendataan, PPIH akan membawa jemaah tersebut ke Makkah diantar petugas KKHI.

BACA JUGA:Banyak Keterlambatan, On Time Performance Penerbangan Haji Fase Pertama hanya 87 Persen

Selain itu, petugas PPIH akan melakukan bimbingan pada jemaah sakit tersebut untuk miqat dan berihram di Bir Ali untuk kemudian melaksanakan umrah wajib. 

Momentum menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina dan lempar jumrah, ujar Widi, menuntut kesiapan prima khususnya ketahanan fisik yang menjadi salah satu prasyarat jemaah dapat menjalankan tahapan Armuzna dengan lancar. 

“Masa menunggu puncak haji tersebut, selain mendalami manasik haji, banyak jemaah yang memanfaatkan waktu tersebut untuk tawaf sunah atau ibadah umrah, bahkan sebagian jemaah melakukan umrah hingga berkali-kali,” katanya. 

BACA JUGA:Lagi, 37 WNI yang Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji Ditangkap

Menurutnya, aktivitas tawaf sunah dan umrah berkali-kali dapat memicu ketahanan fisik melemah, dan rentan penyakit bawaan (komorbid) kambuh pada saat puncak haji mendatang. 

“Karenanya, jemaah diimbau untuk membatasi ibadah umrah dan aktivitas ibadah sunah yang berpotensi menguras energi,” ucapnya. 

PPIH, khususnya yang menangani jemaah lansia dan disablitas, serta tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH) secara reguler melakukan visitasi dan edukasi jemaah ke setiap sektor terkait pelaksanaan safari wukuf dan tanazul jemaah lansia dan disabilitas. 

Kategori :