JAKARTA, HARIAN DISWAY – Gugatan hasil pemilu yang diajukan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada 21 Mei 2024 lalu. Alhasil, PPP dinyatakan tetap tidak lolos ke Senayan.
Sebelumnya, PPP mengajukan gugatan atas Pemohon terdapat perbedaan penghitungan antara versi Termohon (KPU) dan versi Pemohon (PPP) yang terjadi pada 35 dapil di 19 provinsi.
Beberapa dapil utama yang menurut PPP bermasalah diantaranya tersebar di Jawa Barat, Papua Tengah dan Banten. Menurut Plt Ketua Umum PPP Mardiono, terdapat perbedaan yang cukup besar antara hasil suara PPP yang ada di tabulasi KPU dan yang tercatat di internal partai.
Di tingkat nasional saja misalnya, perolehan PPP di tingkat nasional adalah 6.343.868 suara dengan persentase 4,17 persen dan perolehan 12 kursi di DPR RI.
BACA JUGA:Susul Golkar, PPP Jatim Resmi Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Namun di tabulasi KPU, PPP memperoleh suara sebesar 5.858.777 dengan persentase 3,87 persen dengan perolehan 12 kursi di DPR RI. Hal ini, menurut Mardiono menjadi bukti hilangnya kedaulatan rakyat dalam berdemokrasi.
Bahkan beberapa kader PPP menganggap ada upaya sengaja untuk melakukan pelemahan partai. Hal tersebut setidaknya diungkapkan dalam aksi damai yang digelar oleh Front Kader Penjaga Partai (FKPP) di Depan Kantor DPP PPP, Rabu, 5 Juni 2024.
Sekretaris Cabang (Sekcab) DPC PPP Jakarta Pusat Sanusi Flamboyan mengatakan, para kader akan teguh untuk untuk mengawal dan terus menegakkan marwah partai di bawah kepemimpinan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
“Kami prihatin bahwa ada sejarah klasik selalu menghantui tubuh PPP, maka itu harus diputus mulai saat ini. Agar tidak ada ruang konflik, saling menyalahkan, dan menengok ke belakang. Sebab itu hanya akan melemahkan kesatuan dan keutuhan partai,” jelasnya.
Sebelumnya, FKPP menilai terdapat individu maupun kelompok yang sengaja melemahkan partainya dengan cara mengatasnamakan kader atau pengurus partai. Sehingga berpotensi membuat kegaduhan yang dapat menimbulkan perpecahan.
BACA JUGA:Membaca Kegagalan PPP di Pemilu 2024
“Apalagi mereka yang berniat menghancurkan ini bukan bagian dari pengurus atau kader,” sambungnya.
Sanusi meminta kepada DPP PPP untuk bertindak tegas kepada individu atau kelompok yang berniat melemahkan partainya dengan cara-cara yang tidak baik.
Sanusi juga menyatakan pihaknya selaku kader yang tergabung dalam FKPP bersama DPP, DPW, dan DPC berkomitmen untuk berjuang menegakkan marwah partai berlambang Kabah.
"Salah satunya dengan menjaga soliditas, mengawal masa kepemimpinan Bapak Muhamad Mardiono hingga pelaksanaan Muktamar sesuai pada aturan 2025,” kata Sanusi.