"Tapi, Dia pasti menggantikannya dengan menjadikan kita kuat, mandiri, dan memberi mental yang tangguh. Agar kelak kita bisa meratukan diri sendiri dengan kerja keras kita sendiri tanpa bergantung pada siapa pun,” bebernya.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Kepala SMA Islam Terpadu Insan Sejahtera Sumedang Hamidan: Da Zhi Ruo Yu
Jelas itu tak mudah. Nana sendiri tak selalu bisa. Dia juga jatuh dan bangun. Tapi dia melihat bahwa semua kejadian selalu terjadi bergantian. Ada sedih ada senang. Ada naik ada turun. Berulang-ulang.
Sebagaimana diingatkan juga oleh pepatah klasik Tiongkok, "三十年河东,三十年河西" (sān shí nián hé dōng, sān shí nián hé xī): hidup kadang di atas, kadang di bawah.
“Ingat saja bagaimana Tuhan melewati masa sulit sebelumnya. Yakinlah Dia akan membawa kita melewatinya lagi. Yang pasti jangan putus harapan. Teruslah berdoa,” tegasnya. (*)