Di kampung itu juga terdapat beberapa sollar cell yang digunakan untuk penerangan. Kemudian beberapa tempat budidaya lele, pengolahan air limbah, saluran Ipal di dalam tanah, pengolahan sampah, komposter, area kuliner, dan lain-lain.
Kolam lele itu terletak di pinggir, ukuran diameternya cukup lebar. Namun, saat itu belum diisi bibit lele lagi. "Baru saja dibagi-bagikan. Pokoknya kalau lelenya sudah besar, dibagikan untuk warga. Podo ngerasakno hasile kabeh (Semua bisa merasakan hasilnya, Red)," ujar perempuan 56 tahun itu.
Sisi kebersihan, amenitas, atraksi sebagai penilaian kategori Objek Wisata dalam STA 2024 telah mencukupi. Kampung Lawas Maspati pun menjadi juara 2 dalam gelaran tersebut. Sesi awarding berlangsung pada 26 Mei 2024.
Pihak Kampung Lawas Maspati diwakili oleh Suyanto. Pria yang akrab dipanggil Cak Oon tersebut menyampaikan, "Kalau mengikuti STA 2024 kami memang tidak mempersiapkan apa-apa. Kami sudah terbiasa menjadi kampung wisata dan terus melakukan pengembangan sejak 2015."
BACA JUGA:Pemenang Surabaya Tourism Awards 2024 (5): Kebun Binatang Surabaya Makin Nyaman dan Instagrammable
Pemenang Surabaya Tourism Awards 2024 (9): Kampung Lawas Maspati. Rumah tua yang didirikan sejak 1907 itu kini beralih fungsi sebagai kedai tempat nongkrong warga Kampung Lawas Maspati.-Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
Ia merasa bersyukur atas perolehan itu. Meski menjadi runner up dan kalah tipis dengan Kampung Wisata Heritage Peneleh, hal itu semakin memicu para pengelola dan warga Kampung Lawas Maspati untuk menjadi lebih baik lagi.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak. Termasuk Pemerintah Kota Surabaya. Adanya event STA ini adalah salah satu upaya untuk mempromosikan kekayaan wisata di Kota Pahlawan. Kami berterima kasih," pungkasnya. (Guruh Dimas Nugraha)