Pimpinan utama Israel Benjamin Netanyahu dalam kesempatan lain berujar bahwa ia menaruh harap ada solusi diplomatik untuk konflik pihaknya dengan Hizbullah.
Akan tetapi, teman dekat Biden itu juga menegaskan bahwa Israel tak segan mengambil jalur militer apabila keputusan itu diperlukan.
AS menilai bahwa pertempuran sengit ini akan dapat diselesaikan jika gencatan senjata di Gaza terwujud. Akan tetapi, Netanyahu bersikukuh akan meneruskan serangan hingga Hamas kalah.
BACA JUGA:Perluas Daerah Penyerangan di Rafah, Netanyahu Tak Akan Berhenti Sampai Hamas Habis
BACA JUGA:Netanyahu Akui Serangannya Sebagai Kesalahan Tragis, PBB: Pengakuan Tak Berarti!
Awal mula pertempuran sengit Israel dan Hizbullah adalah karena keterlibatan Hizbullah dalam baku hantam Hamas dan Israel.
Sejak awal genosida Israel atas Palestina mencuat 7 Oktober 2023 lalu, kelompok militer Libanon itu sudah berkomitmen untuk turut menyerang Israel secara langsung di lapangan.
Kehadiran Hizbullah itu makin lama makin mengusik Israel. Jadi, Negara Yahudi itu kini harus menghadapi pertempuran lawan Hamas juga Hizbullah.(*)