SIDOARJO, HARIAN DISWA - Tiga bulan menjelang Pilkada serentak 2024, belum ada satupun surat rekomendasi partai yang diberikan partai kepada bakal calon kepala daerah (Bacakada) di Sidoarjo.
Termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang merupakan partai penguasa di kabupaten tersebut.
Ketua Desk Pilkada PKB Sidoarjo Abdullah Nasih mengatakan, enam kandidat bacakada yang sudah daftar itu, saat ini baru mendapatkan surat tugas. Mereka diminta untuk turun langsung ke masyarakat.
“Kemarin setelah melakukan UKK (uji kelayakan dan kepatutan) di DPP, mereka diminta untuk turun ke masyarakat. Menyapa dan konsolidasi untuk meningkatkan elektoral masing-masing,” katanya, saat dihubungi melalui pesan singkat Whatsapp, Minggu 28 Juli 2024.
Sampai saat ini, ia menegaskan, PKB belum menentukan siapa tokoh yang akan diusung di Pilkada Sidoarjo. “Masih menunggu arahan DPP dan DPW PKB Jatim mas. Menunggu waktunya, kita akan paparkan,” katanya lagi.
Walau surat rekom itu belum keluar, DPC PKB Sidoarjo tetap bergerak. Terus memanaskan mesin partai dari tingkat cabang sampai ke ranting. “Kami terus melakukan konsolidasi tanpa menunggu rekom,” tegasnya.
Sementara itu, Suko Widodo, pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) berpandangan, PKB sampai saat ini masih kebingungan untuk memilih berbagai kandidat. Mereka harus detail melihat rekam jejak calon tersebut.
BACA JUGA: Anik Maslachah Tidak Ikut UKK di DPP PKB
Tentu, tokoh yang akan diusung itu tidak memiliki rekam jejak negatif. Mereka tidak mau ada lagi kepala daerah dari partai tersebut berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Terhitung sudah tiga kali bupati Sidoarjo ditangkap KPK karena korupsi.
“Kalau kita melihat sejarah, PKB di Sidoarjo ini selalu menang pasca reformasi. Tetapi, kepala daerahnya pasti bermasalah. Nah, sejarah negatif itu yang ingin mereka putus. Tidak mau terulang lagi. Jadi, sekarang kelihatannya mereka lagi kesulitan,” ungkapnya.
Saat ini, ada enam orang yang sudah mendaftar di PKB. Mereka adalah Subandi, Usman, Ahmad Amir Aslichin, Fandi Utomo, Sugiono Adi Salam, dan M Shofi. Semua calon itu pun dinilai memiliki kekuatan yang sama.
Hanya saja, dari semua tokoh yang mendaftar, ia berpendapat bahwa PKB nantinya akan lebih memilih Ahmad Amir Aslichin (Mas Lin). Secara kultural, Mas Iin dinilai memiliki kekuatan kultural. Apalagi, saat ini ia berada di DPRD Jatim.
Sehingga Mas Lin dinilai lebih memiliki pengaruh besar di Kota Delta. Belum lagi ayahnya, Saiful Ilah adalah salah satu tokoh di Sidoarjo. “Bermodal itu, Mas Lin ini punya kekuatan yang tidak bisa diragukan lagi,” katanya lagi.