Desain Istana Garuda IKN Penuh Kritikan, Nyoman Nuarta Tanggapi Santai

Senin 12-08-2024,21:11 WIB
Reporter : Rida Khumaida Nabila*)
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Perancang Istana Garuda IKN Nyoman Nuarta tidak merasa geram mendapatkat berbagai kritikan hingga cibiran masyarakat. Kritikan yang dilontarkan terhadap desain Istana Garuda IKN paling banyak berasal dari media sosial pribadi Nyoman Nuarta.

Salah satu cibiran menyebutkan bahwa Istana Garuda IKN dianggap mistis dan seperti kelelawar. Terlebih di era digital saat ini, masyarakat dengan mudah dapat mengutarakan pendapatnya di sosial media.

Nyoman Nuarta menanggapi berbagai macam kritikan dengan santai dan menyatakan bahwa tidak masalah bahwa masyarakat ada yang beranggapan demikian karena imajinasi orang berbeda-beda.

BACA JUGA: Presiden Jokowi resmikan Groundbreaking Nusantara International Convention Center and Hotel di IKN

 
Desain Istana Kepresidenan di IKN dan Ikoniknya Garuda--kemenparekraf.go.id

Jauh sebelum menjadi perancang Istana Garuda IKN, Nyoman telah banyak membuat rancangan patung-patung terkenal seperti patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), patung Fatmawati Soekarno, hingga Monumen Jalesveva Jayamahe.

Sama halnya seperti kritikan dari desain Istana Garuda IKN, patung GWK juga pernah mendapatkan kritikan dan hujatan yang bahkan lebih parah dari sekarang ini.

’’Kan kita nanti bisa hitung berapa persen yang bilang seperti itu, berapa persen yang bilang senang kita lihat saja nanti. Dulu GWK kan mirip. Bahkan lebih parah dan sampai menyinggung pribadi,’’ tegas Nyoman Nuarta.


Patung Garuda Wisnu Kencana--gwkbali.com

BACA JUGA: Prabowo Sebut Fungsi IKN Bisa Terlihat 3 Sampai 5 Tahun Lagi: Saya Bertekad Akan Lanjutkan

Namun, bisa dilihat bahwa Patung GWK sekarang menjadi ikon Bali dan banyak mendapat pujian. Menurut Nyoman Nuarta, ketika ada banyak kritikan cukup memberi penjelasan atau klarifikasi yang bersifat informatif, tidak perlu bawa perasaan.

Nyoman Nuarta juga menjelaskan bahwa desain tersebut telah melalui segala macam proses dan orisinal rancangannya tanpa plagiasi sama sekali. Warna gelap yang tampak sekarang ini merupakan kuningan.

Seiring berjalannya waktu akan menghijau karena oksidasi.   Nyoman Nuarta mengungkapkan bahwa garuda dipilih karena menjadi titik tengah identitas dari bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Pembangunan Istana Wakil Presiden RI di IKN Dimulai, Desainnya Berkonsep Rumah Betang Dayak

Banyaknya jumlah suku bangsa di Indonesia akan membuat membuat sulitnya memilih ikon yang cocok.   Akhirnya, guna mewujudkan keadilan, dilipihlah ikon burung Garuda sebagai simbol persatuan dan kesatuan. (*)

*) Peserta magang di Harian Disway, mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Kategori :