Kontradiksi Kematian Dokter Aulia Risma Lestari

Rabu 21-08-2024,10:27 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Kematian dr Aulia Risma Lestari, 30, jadi kontradiksi prediksi antara polisi dan keluarga korban. Polisi membentuk tim khusus untuk menyelidiki kemungkinan bullying sehingga Aulia bunuh diri. Sebaliknya, keluarga korban menolak anggapan bunuh diri. Pihak keluarga menyatakan, Aulia sakit.

KONTRADIKSI ini jarang terjadi. Lazimnya, keluarga korban meninggal sangat setuju penyelidikan polisi atas kematian korban. Bahkan, bila perlu, keluarga korban melapor polisi. Lalu, mereka minta pelakunya dihukum seberat-beratnya. Ada yang minta agar pelaku dihukum mati. Nyawa dibayar nyawa.

Di kasus ini, dugaan korban bunuh diri, justru terjadi kebalikan dari kelaziman. Di sini polisi menyelidiki dugaan bullying penyebab Aulia bunuh diri, sedangkan keluarga korban menyatakan, Aulia tidak bunuh diri, tetapi sakit saraf kejepit. Kemudian, Aulia menyuntikkan obat ke diri sendiri, tapi mungkin kelebihan dosis.

BACA JUGA: Dokter Muda Undip Bunuh Diri Gegara Dibully, Komisi IX: Reformasi Pendidikan Kedokteran!

BACA JUGA: Dokter PPDS Undip Bunuh Diri, PB IDI Minta Ada Dukungan Kesehatan Mental Untuk Peserta PPDS

Penyelidikan polisi sedang berlangsung. Siapa pun, kecuali polisi, dilarang menghentikan penyelidikan polisi, termasuk keluarga korban. Pihak keluarga Aulia tidak menghentikan penyelidikan polisi karena mustahil, tetapi menolak anggapan Aulia bunuh diri.

Inti kontradiksi ini cuma satu: dalam Islam, bunuh diri dilarang. Termaktub dalam surah An-Nisa ayat 29: ”Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadis terkait hukum bunuh diri. Imam Nawawi melalui Syarah Riyadhus Shalihin melampirkan riwayat dari Abu Zaid Tsabit bin Adh-Dhahhak Al-Anshari, Nabi SAW bersabda, ”Barang siapa membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu, nanti pada hari kiamat ia disiksa dengan sesuatu itu.”

BACA JUGA: Dokter PPDS Undip Ditemukan Bunuh Diri, Menkes: Izin Dokter Pelaku Perundungan Bisa Dicabut

BACA JUGA: Viral Kematian Dokter PPDS Undip, Kampus Tegaskan Sudah Menerapkan Zero Bullying

Terus, bagaimana ini? Apakah polisi sangat yakin bahwa Aulia di-bully sehingga bunuh diri? Atau bagaimana?

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar kepada wartawan Senin, 19 Agustus 2024, mengatakan bahwa Polrestabes Semarang sudah membentuk tim khusus menyelidiki dugaan dr Aulia di-bully sehingga bunuh diri.

Kombes Irwan: ”Kematian almarhumah kan mengacu dua premis. Apakah kelalaian atau untuk bunuh diri.”

Diketahui, Aulia menyuntik diri sendiri dengan Roculax sebanyak satu ampul plus ampul kedua masih tersisa sebagian. Mengakibatkan Aulia tewas. Jenazah ditemukan di kamar kos Aulia di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin, 12 Agustus 2024, sekitar pukul 23.00 WIB. 

BACA JUGA: Sosok Dokter Viral di Media Sosial Diduga Pelaku Perundungan di UNDIP

Kategori :