SURABAYA, HARIAN DISWAY - Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin membentuk "kabinet pelangi" dalam kepengurusan PWNU Jatim 2024-2029.
Namun, Gus Kikin merasa pembentukan itu tidak mudah. Sebab, harus mempertimbangkan sejumlah hal.
Terutama, karena adanya kebersamaan sesuai amanah Konferwil PWNU Jatim yang lalu. Juga terkait regenerasi, kaderisasi, apresiasi, dan akomodasi daerah.
Gus Kikin mengatakan, untuk regenerasi dan kaderisasi, juga mempertimbangkan beberapa nama baru. Pertimbangan itu pun dibahas melalui musyawarah.
BACA JUGA:Profil Gus Kikin, Ketua PWNU Jatim 2024 - 2029
BACA JUGA:Gus Kikin Pimpin PWNU Jatim Sampai Muswil NU Maret 2024
“Sedangkan untuk apresiasi dan akomodasi daerah dipertimbangkan melalui kebutuhan pembidangan kinerja kedepan," katanya dalam keterangan resmi dalam Ta'aruf PWNU Jatim 2024-2029 di Gedung PWNU Jatim, Surabaya, Selasa, 17 September 2024.
Nomenklatur pembidangan yang diprioritaskan antara lain keagamaan/dakwah, pendidikan/kebudayaan, organisasi/kelembagaan/ZIS, kaderisasi/SDM, pendampingan ekonomi umat, pemberdayaan pesantren, media/komunikasi, advokasi/HAM, saintek, lingkungan, dan kesehatan.
Menurut Gus Kikin, pembidangan itu bertujuan mengembalikan Jatim sebagai barometer NU. Juga merancang kerja nyata yang terukur-adaptif-produktif.
“Karena itu saya ucapkan terima kasih atas kesediaan para pengurus syuriyah dan tanfidziyah untuk bergabung. Kita kembalikan NU 1926 yang akomodatif, musyawarah/kebersamaan, pendampingan," katanya.
BACA JUGA:Gus Kikin, Cucu Pendiri NU Hasyim Asyari, Ditunjuk Pimpin PWNU Jatim
BACA JUGA:PBNU Angkat Bicara Soal Geger Penggantian Ketua PWNU Jatim: Prosesnya Sudah Lama dan sesuai aturan
Sementara itu, Wakil Rais Syuriyah KH. Abd. Matin Djawahir dalam sambutan mewakili Rais Syuriyah KH Anwar Manshur menegaskan bahwa NU bukan sekadar organisasi. Melainkan karomah dari Allah yang akan menjaga hingga kiamat, namun ikhtiar tetap harus ada.
"Ibarat perang Badar yang tetap harus ada sebagai ikhtiar, tapi kehendak Allah yang membuat jumlah kecil bisa menang,” jelas wakil ketua PWNU Jatim 2008-2022 itu.
Karena itulah SK yang diterima itu bukan anugerah tapi amanah dari Allah. Apalagi akhir-akhir ini ada tiga tantangan yakni fitnah NU versus PKB, fitnah NU versus Jatman/internal, dan fitnah NU versus Yaman/habaib.