JAKARTA, HARIAN DISWAY – Kemandirian pesantren menjadi salah satu prioritas Kementerian Agama di era kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas. Sejak 2021 sudah ada 3.576 pesantren yang menjadi penerima manfaat dari program tersebut.
"Kemandirian Pesantren adalah bagian dari afirmasi negara kepada pesantren yang telah berkontribusi sejak perjuangan hingga pembangunan bangsa,” terang Menteru Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan pada Wrap Up Forum yang menjadi rangkaian dari Religion Festival di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2024.
Penampilan Padi Reborn dalam Religion Festival Kementerian Agama di JI Expo Kemayoran, Jakarta, 9 Oktober 2024. -Raka Denny-Harian Disway-
Religion Festival ini dikemas bersamaan dengan Kick Off Peringatan Hari Santri 2024. Ini merupakan peringatan Hari Santri kali ke-10 sejak pertama kali digelar pada 22 Oktober 2015. Hadir, jajaran Kementerian Agama, perwakilan tokoh ormas keagamaan, para pengasuh serta santri pesantren.
BACA JUGA:10 Tahun Presiden Jokowi, Kementerian Agama Menjadi Faster, Better, dan Stronger
BACA JUGA:Hari Santri 2024, Ini Logo, Tema, dan Theme Song yang Baru Saja Dirilis Menteri Agama
"Sejak awal mendapat amanah sebagai Menteri Agama, kami berusaha mewujudkan pesantren yang memiliki sumberdaya ekonomi kuat dan berkelanjutan sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal," kata Yaqut.
Bentuk program kemandirian pesantren berupa pelatihan dan pendampingan. Pesantren sasaran juga menerima bantuan inkubasi bisnis. Pada awal digulirkan, ada 105 pesantren yang mendapat bantuan dengan total anggaran mencapai Rp 37,45 miliar. Tahun 2022, program ini menyasar 504 pesantren, dengan bantuan mencapai Rp 46 miliar.
Pada tahun ketiga, Kemenag memperluas jangkauan program ini hingga 1.467 pesantren. Total bantuan yang diberikan mencapai Rp 245,55 Miliar. Tahun ini, sebanyak Rp 160,50 miliar disiapkan untuk 1.500 pesantren sasaran program Kemandirian Pesantren.
"Alhamdulillah, saat ini sudah terbentuk 432 badan usaha milik pesantren (BUMP),” sebut Menag
BUMP ini bergerak dalam banyak bidang usaha, mulai dari industri pengolahan, jasa, informasi dan komunikasi, perdagangan, persewaan, katering, pertanian, perikanan, hiburan, digital, percetakan, warung kelontong, laundry, souvenir, konveksi, hingga air minum.
Pameran juga digelar di Religion Festival Kementerian Agama di JI Expo, Kemayoran. -Raka Denny-Harian Disway-
Yaqut menyampaikan komitmen Kemenag untuk terus memfasilitasi pesantren peserta Program Kemandirian dengan sejumlah pihak. Dengan Kemenko PMK, Kementerian Agama akan memfasilitasi pesantren dalam perluasan akses pasar dan permodalan. Sinergi juga akan dijalin dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, dalam pembentukan layanan keuangan syariah dan program Baitul Mal wat Tamwil.
"Sinergi juga dijalin dengan Bank Indonesia dalam pembangunan jejaring bisnis pesantren termasuk bisnis digital dan program hijau. Demikian juga dengan Kementerian Parekraf dalam santri digitalpraner,” papar Gus Men, sapaan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
BACA JUGA:Kemenag Siap Gelar Halal-20, BPJPH Undang 151 Lembaga Halal dari 46 Negara