PASURUAN, HARIAN DISWAY– Dalam menghadapi semakin maraknya penyalahgunaan media sosial yang berpotensi memicu tindak pidana, Kemenkumham Jawa Timur mengambil langkah serius dengan memperkuat deteksi dini.
Pada rapat kerja teknis di Hotel Surya Pasuruan, Kamis, 17 Oktober 2024, Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono menegaskan pentingnya upaya proaktif dalam mengantisipasi kejahatan digital, terutama menjelang Pilkada.
"Media sosial yang semula bermanfaat kini bisa menjadi senjata berbahaya jika disalahgunakan," ujar Heni.
Ia menyoroti ancaman hoaks, ujaran kebencian, hingga aktivitas kriminal yang kian mengintai dunia maya.
BACA JUGA:Kemenkumham Jatim Akselerasi Kinerja dan Penyerapan Anggaran Jelang Akhir 2024
Acara yang digelar di Hotel Surya Pasuruan itu juga dihadiri para pimpinan tinggi pratama seperti Kadiv Administrasi Saefur Rochim, Kadiv Pemasyarakatan Heri Azhari, Kadiv Yankumham Dulyono, dan seluruh Kepala Satuan Kerja Pemasyarakatan se-Jawa Timur.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan latar belakang meningkatnya potensi penyalahgunaan media sosial yang dapat memicu tindak pidana. Terutama di lingkungan pemasyarakatan menjelang momen pilkada.
Heni juga menyoroti berbagai gangguan keamanan dan ketertiban di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan yang kerap terjadi akibat pelarian, peredaran narkoba, penyalahgunaan handphone, serta penyelundupan barang terlarang.
BACA JUGA:Kemenkumham Jatim dan SMAN 4 Surabaya Sepakat Tanamkan Kesadaran Hukum Sejak Dini
Selain faktor tersebut, gangguan keamanan juga dapat dipicu oleh bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor.
Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas keamanan dan ketertiban di lingkungan pemasyarakatan, Heni Yuwono menegaskan pentingnya deteksi dini.
"Kemampuan kita untuk melakukan deteksi dini terhadap berbagai potensi penyalahgunaan menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban," ujarnya.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara aparat penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan aman.
BACA JUGA:Imigrasi Malang Gelar Pengawasan di Pasuruan, Pastikan Orang Asing Patuhi Aturan
"Deteksi dini tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan keterlibatan kita semua," tambahnya.