Diungkap, Bohir Gangster di Semarang

Sabtu 26-10-2024,16:03 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Polisi Semarang mengungkap, tiga gangster di sana didanai bandar judi online. Uangnya untuk membeli senjata tawuran, miras, mengobati anggota geng yang terluka akibat tawuran, dan rapat perencanaan tawuran. ”Ini sudah setahun,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar kepada wartawan, Rabu, 23 Oktober 2024.

MAFIA gaya Indonesia itu lahir di Semarang. Gangster yang beranggota remaja gen Z itu memang bukan penjahat terorganisasi sekelas mafia di Amerika Serikat pada setengah abad lalu. Para gangster itu cuma gerombolan remaja yang suka nongkrong, lalu tawuran. 

Tapi, dengan adanya pendanaan tetap dari bohir, bandar judi online, mereka bagai dapat darah segar buat tawuran. Sebab, saat tawuran bersenjata, mereka akan menumpahkan darah.

BACA JUGA:Lakukan Patroli Dunia Maya, Polrestabes Surabaya Berhasil Gagalkan Tawuran Antar Gangster

BACA JUGA:6 Anggota Gangster Team Error Surabaya (TES) Diamankan Polres Tanjung Perak

Pendanaan itu terungkap sejak polisi Semarang giat menangkap anggota gangster. Tim Resmob Polrestabes Semarang akhirnya mengungkap pihak yang membiayai gangster di sana.

Kombes Irwan: ”Itu terungkap setelah kami tangkap tiga anggota gangster. M. Iqbal Samudra, 22, warga Bandarharjo; M. Alfin Harir Mahfud, 19, warga Bangetayu Wetan; dan Sandy Wisnu Agusta, 23, warga Bangetayu Wetan. Mereka tersangka.”

Saat mereka diinterogasi, terungkap bahwa gangster-gangster di sana punya medsos. Di situlah mereka berkomunikasi intensif setiap saat. Isinya aneka curhat problem mereka sehari-hari. Jika ada salah seorang anggota curhat soal diganggu anak dari gang lain, dirancanglah tawuran.

BACA JUGA:Ketua Gangster Durian Runtuh 23 Surabaya Ditangkap Bawa Celurit 1 Meter

BACA JUGA:Remaja Ala Gangster Diamankan Patroli Perintis Polrestabes Surabaya

Dari tiga orang yang ditangkap, Iqbal adalah admin gangster All Star dan Young Street 04. Alfin admin Team Masok. Sandy admin Team Dadakan.

Jumlah pengikut medsos gangster itu ternyata puluhan ribu orang per medsos. Contoh, gangster Team Dadakan punya pengikut 33 ribu. Team Masok punya 28 ribu pengikut. 

Jumlah pengikut itulah yang menarik perhatian para bandar judi online. Medsos-medsos gangster itu pun dijadikan tempat beriklan judi online (judol). Atau endorse. Jelasnya, bandar judol beriklan di situ. Besaran dana iklan per medsos gangster bervariasi. Mulai Rp 5 juta hingga Rp 8 juta per bulan rutin, sudah setahun ini.

BACA JUGA:Lagi, Gangster Surabaya Diringkus

BACA JUGA:Dua Gangster Surabaya Tawur, Satu Meninggal

Kategori :