HARIAN DISWAY - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Selasa, 6 November 2024. Krisis kepercayaan yang semakin parah menjadi alasannya. Israel Katz yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pun ditunjuk menggantikannya..
Menurut Netanyahu, Katz cenderung lebih patuh dibandingkan dengan Gallant. Hubungan Netanyahu dengan Gallant semakin merenggang semenjak peperangan di Gaza dan Lebanon.
Dilansir dari The Jerussalem Post, Perdana Menteri Netanyahu mengatakan bahwa dibutuhkan kepercayaan penuh antara menteri pertahanan dan juga perdana menteri ketika perang terjadi.
“Sayangnya, meskipun dalam beberapa bulan pertama kampanye ada kepercayaan dan kerja keras yang sangat bermanfaat, dalam beberapa bulan terakhir, kepercayaan ini telah retak antara saya dan menteri pertahanan,” kata Netanyahu.
BACA JUGA:Netanyahu Pecat Menhan Gallant Picu Protes Besar-Besaran
BACA JUGA:Tiga Jurnalis Jadi Korban Serangan Israel di Lebanon, Termasuk Staf TV Al-Mayadeen
Setelah pengangkatannya sebagai menteri perthanan yang baru, Katz berjanji untuk akan bekerja sama untuk memimpin lembag-lembaga pertahanan untuk mencapai kemanangan.
Selain menjanjikan hal tersebut Katz juga menyatakan akan mengembalikan para sandera, menahan agresi Iran, serta mengembalikan para penduduk di utara dan selatan ke pemukiman mereka dengan selamat.
Profil Israel Katz
Israel Katz menghadiri Komite Khusus untuk Pengawasan Dana Warga Negara Israel di Knesset, parlemen Israel di Yerusalem.-YONATAN SINDEL/FLASH90-The Jerussalem Post
Israel Katz merupakan seorang politisi yang juga merupakan rekan lama Benjamin Netanyahu. Sebagai seorang politisi dia memegang banyak kementerian dari tahun 2003.
Mulai dari kementerian pertanian, transportasi, intelijen, energi, keuangan, dan dua kali menjabat sebagai kementerian luar negeri.
BACA JUGA:Israel Lancarkan Serangan Udara ke Teheran, Klaim Tepat Sasaran
BACA JUGA:Israel Bombardir Iran, Ketegangan Meningkat di Timur Tengah
Katz lahir pada tahun 1955 di Ashkelon, sebuah kota yang didirikan dekat dengan desa Palestina, Majdal, yang penduduknya terusir pada peristiwa Nakba tahun 1948.
Katz bergabung dengan militer pada tahun 1973 dan bertugas sebagai penerjun payung selama empat tahun. Setelah keluar dari militer, ia belajar di Universitas Ibrani Yerusalem.