AI dan Gen Z: Bencana atau Oasis?

Jumat 08-11-2024,11:33 WIB
Oleh: Manuela Bernarda Serang*

BACA JUGA:Apa Itu Jam Koma? Istilah Baru Gen Z yang Viral di Media Sosial

Hal itu telah terlihat pada masa awal revolusi industri yang di mana penemuan-penemuan yang bernilai (memiliki nilai guna) diproduksi secara massal. Tujuannya adalah mendukung keberlangsungan hidup masyarakat. 

Seiring berjalannya waktu, visi itu patut kembali dipertanyakan. Apakah memang benar murni bertujuan mendukung kemaslahatan umat manusia? Pertanyaan itu hanya dapat terjawab berdasar perspektif tiap individu terhadap teknologi. 

AI: ANTARA KEBUTUHAN DAN KONSUMSI

Pada konteks terkini, kita  acap kali mendengar istilah AI (artificial intelligence). AI adalah seperangkat teknologi buatan yang terdiri atas berbagai sistem untuk memudahkan pekerjaan manusia. 

BACA JUGA:Pertarungan Ide di Jakarta: Solusi Cerdas RIDO dan Si Doel untuk Gen Z yang Terimbas PHK!

BACA JUGA:Gen Z yang Tertarik Bertani Cuma 2,14 Persen, KSP Siapkan Program Regenerasi Petani

Asal muasalnya berasal dari pengembangan robot yang dirancang untuk memiliki kemampuan berbicara, membaca, dan menulis seperti manusia. Hadirnya AI dapat diibaratkan seperti dua sisi mata uang koin. 

Kehadirannya sangat menguntungkan manusia karena mampu meringankan beban pekerjaan. Di sisi lain, dapat menjadi senjata makan tuan karena memicu ketergantungan. 

Konsep kecerdasan buatan yang diciptakan untuk efektivitas kehidupan sehari-hari berpotensi meningkatkan daya konsumtif seseorang. 

Contoh sederhananya dapat dilihat dari pengembangan desain gawai seperti handphone. Handphone pada awalnya hanya digunakan sebagai media untuk melakukan panggilan dan mengirim pesan. 

BACA JUGA:Buka-bukaan Strategi Merebut Suara Gen Z di Seminar Nasional UPN Veteran Jatim

BACA JUGA:Gen Z Lebih Percaya Media Sosial meskipun Hoax Mengintai, Kira-Kira Kenapa Ya?

Seiring perkembangannya, muncul berbagai merek dengan mempromosikan fitur terbarunya untuk menarik daya beli masyarakat. 

Fitur-fitur terbarunya terletak pada kamera untuk mempercantik wajah (beauty camera), munculnya teknik mengubah suara menjadi teks (seperti yang terdapat di Google Docs dan Google), dan kemampuan menerjemahkan foto tulisan dari suatu bahasa ke bahasa lainnya. 

Munculnya fitur-fitur baru makin meningkatkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan teknologi. 

Kategori :