HARIAN DISWAY - Jorge Martin mencetak sejarah dengan menjadi juara dunia MotoGP 2024 bersama tim satelit Prima Pramac Racing. Ia mengungguli rival utamanya, Francesco Bagnaia, di GP Finale Barcelona, Minggu 17 November 2024.
Gelar ini menjadikannya pembalap tim satelit pertama yang meraih prestasi tersebut, di era mesin empat langkah MotoGP.
GP Finale bertajuk Solidarity Grand Prix of Barcelona 2024 menjadi ajang penentuan gelar juara dunia yang penuh ketegangan.
Jorge Martin dari Prima Pramac Racing berhasil mempertahankan keunggulan 19 poin atas pesaing terdekatnya, Francesco Bagnaia (Ducati Factory). Ia sekaligus memastikan dirinya sebagai juara dunia MotoGP 2024.
BACA JUGA:Transformasi MotoGP: Logo Baru Bocor usai Akuisisi Liberty Media di 2025
Sebelum balapan dimulai, kondisi cuaca di Circuit de Barcelona-Catalunya sangat cerah dengan suhu lintasan 16 derajat celcius. Dengan kelembapan udara 63 persen dan suhu udara 18 derajat celcius.
Namun, yang menarik perhatian adalah pemilihan kombinasi ban. Bagnaia memilih ban hard-soft, sedangkan Jorge Martin menggunakan kombinasi hard-medium.
Saat balapan dimulai, Bagnaia melakukan start sempurna dan langsung memimpin memasuki tikungan pertama (T1). Ia ditempel ketat oleh Marc Marquez yang kemudian berhasil menyalip Jorge Martin di tikungan kedua (T2).
BACA JUGA:Jadwal MotoGP Barcelona 2024: Pertarungan Final Jorge Martin vs Francesco Bagnaia
Sepanjang balapan, posisi tiga besar tak banyak berubah. Bagnaia terus memimpin, diikuti Marc Marquez dan Jorge Martin yang bertahan tanpa tekanan berarti di posisi ketiga.
Di lap kelima belas, Enea Bastianini berhasil merebut posisi kelima setelah menyalip Pedro Acosta dan Brad Binder. Sementara itu, Aleix Espargaro dan Alex Marquez terlibat duel sengit memperebutkan posisi keempat.
Hingga lap terakhir, Pecco Bagnaia berhasil mempertahankan posisinya untuk finis pertama, diikuti Marc Marquez di posisi kedua.
Meski hanya finis ketiga, Jorge Martin berhasil memastikan gelar juara dunia 2024 dengan total koleksi 508 poin. Capaian itu sudah bisa mengungguli 10 poin dari perolehan Pecco Bagnaia (498 poin).
Kemenangan ini sekaligus menjadi sejarah baru di MotoGP, karena Jorge Martin menjadi pembalap dari tim satelit pertama di era mesin empat langkah yang meraih gelar juara dunia MotoGP.
Musim depan, Jorge Martin berhak menggunakan nomor start #1 meski ia akan bergabung dengan tim Aprilia Factory bersama Marco Bezzecchi. Sementara tim Prima Pramac Racing akan menjadi tim satelit utama dari Yamaha Factory. Dimana tim Pramac Racing akan ikut bertanggung jawab dalam pengembangan motor Yamaha YZR-M1, sekaligus pengembangan pembalap Yamaha di kelas Moto2