SESUNGGUHNYA tidak ada satu pun orang yang ingin menjadi pasien rumah sakit –sebagus apa pun layanan yang ditawarkan. Namun, pada saat musibah tiba-tiba hadir dan penyakit tiba-tiba menyerang, tidak ada upaya lain yang bisa dilakukan kecuali berobat ke dokter atau dirawat ke rumah sakit ketika penyakit yang diderita relatif parah.
Di Melbourne, masyarakatnya pun niscaya tidak ada yang berkeinginan sakit dan kemudian harus masuk rumah sakit. Namun, ketika harus dirawat di rumah sakit, warga Melbourne sebetulnya jauh lebih beruntung daripada penduduk di tanah air.
Kesan itu paling tidak berkembang di benak tim WUACD Universitas Airlangga yang tengah berkunjung ke La Trobe Regional Health. Kondisi rumah sakit milik pemerintah tersebut terlihat sangat nyaman, bersih, dan menyenangkan.
BACA JUGA:Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (1): Mengembangkan Kolaborasi Antar-PT di Dunia
Meski begitu, setiap orang enggan ke rumah sakit. Namun, jika terpaksa karena terserang penyakit, dirawat di rumah sakit seperti La Trobe Regional Health adalah pilihan yang terbaik yang bisa dilakukan.
Berbeda dengan rumah sakit di Indonesia yang setiap hari dijejali pasien yang harus antre menunggu giliran diperiksa, di Rumah Sakit La Trobe Regional Health tidak terlihat antrean yang panjang. Jumlah penduduk Australia dan sekitar Gippsland memang tidak terlalu banyak sehingga wajar jika pasien yang antre di rumah sakit tidak banyak pula.
Itu berbeda dengan Rumah Sakit dr Soetomo di Surabaya atau rumah sakit pemerintah lain yang harus melayani penduduk seluruh Jawa Timur yang jumlahnya nyaris 40 juta jiwa –mengalahkan penduduk Australia secara keseluruhan tidak lebih dari 30 juta jiwa.
BACA JUGA:Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (2): Dilema Kehadiran Mahasiswa Internasional
FASILITAS YANG SAMA
Kunjungan tim WUACD Universitas Airlangga ke berbagai fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit La Trobe Regional Health sungguh mengesankan. Dengan diantar salah seorang staf rumah sakit, kami melihat satu per satu kamar yang tersedia, ruang tunggu, dan berbagai fasilitas layanan yang tersedia.
Di ruang tunggu, yang menarik, semua didesain sangat nyaman. Kursi-kursi yang tersedia bagus dengan desain yang menarik dan ergonomis. Di masing-masing kursi disediakan colokan untuk pasien atau tamu yang berkunjung untuk dapat mengecas handphone atau laptop.
Di ruang tunggu ada juga teman bermain anak dan di salah satu sudut yang menarik disediakan sebuah piano. Piano tersebut disediakan bagi pasien dan tamu yang berkunjung dapat melepas penat. Saat kami berkunjung, ada salah satu keluarga pasien, seorang anak bule berusia sekitar 10 tahun, yang sedang memainkan piano bersama ayahnya.
Tanpa ada rasa canggung dan malu, anak itu memainkan piano dan orang-orang di sekitarnya sama sekali tidak merasa terganggu. Di rumah sakit di Melbourne, suasana yang ada memang tidak menakutkan, tetapi justru nyaman dan sangat menyenangkan.
Ketika ada salah seorang pasien yang menanyakan biaya rawat inap per hari di La Trobe Regional Health, jawaban dari staf rumah sakit benar-benar mengejutkan. Di rumah sakit milik pemerintah di seluruh Australia, semua pasien bebas dari kewajiban membayar biaya berobat dan rawat inap.