Pada tahun 1964, Malcolm X melakukan ibadah haji ke Makkah, yang menjadi titik balik dalam hidupnya. Perjalanan tersebut membuka pandangannya tentang Islam yang sebenarnya, sebagai agama yang menekankan kesetaraan.
Di antara seluruh umat manusia tanpa memandang ras atau warna kulit. Sepulangnya dari Makkah, Malcolm X mulai mengubah pendekatan perjuangannya menjadi lebih inklusif dan damai.
BACA JUGA: 9 Ribu Warga Gaza Tewas akibat Serangan Israel, Pakar HAM PBB Sebut Sudah Mendekati Level Genosida
Namun, perubahan pandangan ini menciptakan konflik dengan Nation of Islam, hingga ia dikhianati oleh anggota kelompok tersebut. Pada 21 Februari 1965, Malcolm X tewas ditembak di hadapan keluarganya.
Pelakukanya seorang anggota NOI di Audubon Ballroom, New York City. Warisan perjuangan dan keberanian Malcolm X tetap menjadi inspirasi dalam melawan ketidakadilan hingga hari ini.
Itulah beberapa tokoh dunia dan peran penting mereka dalam memperjuangkan hak asasi manusia. Melalui aksi mereka, menyadarkan dunia akan pentingnya menghormati hak setiap manusia. (Jessica Laurent)