Hal yang membuat saya terkesan adalah RS itu tidak tampak seperti bangunan RS pada umumnya. Bangunannya tidak mewah, tetapi simpel dan desainnya futuristis mengikuti konsep green building.
Sinar matahari mudah masuk ke RS. Ekosistem alam di sekitar RS tetap dipertahankan, mulai sungai, pohon, hingga bebatuan, sehingga banyak burung yang berada di RS itu.
Begitu menginjakkan kaki di lobi, para pasien seperti memasuki lobi hotel, bukan RS. Pasien disambut dengan grand piano di lobi dan desain ruangan yang simpel dan elegan seperti kafe.
BACA JUGA:Prospek Baru Persahabatan Indonesia dan Tiongkok
BACA JUGA:Persahabatan Indonesia-Tiongkok Makin Kokoh
Fasilitas nonmedis seperti restoran, perpustakaan mini, gym, lapangan basket, sampai layanan air minum dan mesin kopi gratis juga disiapkan RS.
Fasilitas itu tidak hanya ditujukan untuk karyawan di RS, tetapi juga boleh digunakan untuk pasien maupun penunggu pasien selama berada di RS.
Restoran di sana juga diatur sedemikian rupa agar menjamin nutrisi dan kebersihannya. Restorannya hanya satu dan mereka hanya menjual makanan sehat.
BACA JUGA:Kerja Sama Proyek OBOR antara Indonesia-Tiongkok
BACA JUGA:My Exploration in Hangzhou, Kelas Untuk Mahasiswa Asing Memahami Tiongkok
Tidak ada restoran lain yang berdiri selain milik RS. Tidak ada penggunaan micin atau penyedap yang diizinkan di sana.
Semua ditakar sesuai kalori dan kebutuhan pasien. Saya sampai berpikir, kalau lingkungannya seperti ini, jangan-jangan pasien sudah sembuh duluan sebelum bertemu dokternya, hehehe.
Tidak banyak RS yang memperhatikan fasilitas penunjang untuk mendukung kebutuhan pasien untuk sembuh.
Saya mencari tahu siapa arsitek yang memiliki konsep membangun RS seunik itu. Saya tidak menyangka, bangunan seperti itu berdiri di Kota Rizhao.
Ternyata arsiteknya bernama Ma Qingyun. Ia putra asli Tiongkok dan merupakan alumnus S-1 teknik sipil dalam bidang arsitektur dari Tsing Hua University.
Ia menempuh S-2 arsitek di University of Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Ma Qingyun adalah salah seorang arsitek yang berpengaruh di dunia versi Business Week dan pernah menjadi dekan fakultas arsitektur di University of Southern California, AS, pada 2007.