dimensi arteri koroner. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin diberi obat untuk memperlambat denyut jantung agar hasil pencitraan lebih optimal.
Abnormalitas yang dapat ditemukan:
1) Plak aterosklerotik (plak lunak atau keras) di dinding arteri.
2) Stenosis koroner (penyempitan pembuluh darah) yang dapat menghambat aliran darah.
3) Kalsifikasi arteri koroner, yang dinilai menggunakan skor kalsium untuk memprediksi risiko penyakit jantung.
4) Aneurisma atau malformasi pembuluh darah di sekitar jantung.
BACA JUGA:Studi: Cegah Serangan Jantung Cukup Olahraga 2,5 Jam di Akhir Pekan
BACA JUGA:Jaga Jantung dengan Gowes
Ketiga, cath lab/PCI (percutaneous coronary intervention). Cath lab adalah prosedur invasif yang dilakukan di laboratorium kateterisasi untuk
memvisualisasikan dan mengintervensi arteri koroner. PCI (percutaneous coronary intervention) adalah bagian dari prosedur untuk membuka penyumbatan arteri menggunakan balon atau stent.
Cara tes: Pasien diberi anestesi lokal dan kateter dimasukkan melalui pembuluh darah besar di pangkal paha, pergelangan tangan, atau lengan. Kateter diarahkan ke arteri koroner dan pewarna kontras disuntikkan.
Gambar pembuluh darah diambil menggunakan sinar-X (angiografi koroner).
Jika ditemukan penyumbatan, balon dapat ditiup untuk membuka arteri (angioplasti), dan stent (tabung kecil berbahan logam) dapat dipasang untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka.
Abnormalitas yang dapat ditemukan:
1) Oklusi total atau penyumbatan arteri koroner.
2) Penyempitan parah (stenosis signifikan >70 persen) yang memerlukan intervensi.