Anak Mama Bunuh Satpam

Rabu 22-01-2025,22:58 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Belakangan ini Farida sedang mendidik kedisiplinan Abraham meski Abraham sudah dewasa. Dia memerintahkan ke satpam Septian agar mencatat orang yang keluar masuk rumah tersebut, sekaligus keterangan waktunya. Catatan laporan harus diserahkan kepada Farida setiap hari. 

Jumat, 17 Januari 2025, sekitar pukul 02.30 WIB, Abraham mendatangi pos satpam, bertemu Septian. Abraham marah kepada Septian, menuduhnya sebagai tukang adu sehingga Abraham dimarahi sang mama karena pulang malam. Septian tentu saja menyatakan bahwa ia menerima tugas dari Farida untuk mencatat lalu lintas orang di rumah itu.

Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Kompol Aji Riznaldi Nugroho kepada wartawan mengatakan, ”Berdasarkan catatan satpam yang ditugasi ibunda tersangka, tercatat bahwa dalam dua malam terakhir tersangka A pulang larut malam. Sehingga tersangka kena omelan dari ibunya.”

BACA JUGA:Rampok Bunuh di Jual Beli Mobil

BACA JUGA:Bunuh Pacar setelah Menghamili

Semula Abraham heran, bagaimana bisa ibunya tahu ia pulang larut malam? Kemudian, ia tahu bahwa itu berdasarkan laporan Septian ke Farida.

Kompol Aji: ”Akhirnya, Jumat dini hari tersangka mendatangi pos satpam, ketemu Septian dan marah-marah. Kemarahan tersangka memuncak, kemudian membunuh korban dengan pisau yang sudah dibawa tersangka.”

Saat kejadian, di rumah tersebut ada enam orang. Abraham, Septian, serta empat orang yang semuanya berada di dalam rumah: Farida, sopir bernama Wawan, serta dua pembantu rumah tangga perempuan.

Septian tergeletak di pos satpam berlumuran darah. Mendengar keributan itu, sopir Wawan keluar rumah menuju ke pos satpam. Bertemulah ia dengan Abraham yang masih membawa pisau berlumur darah.

Polisi menyatakan, Abraham yang melihat Wawan langsung marah. Ia mendekati Wawan yang ketakutan. Wawan lari karena dikejar Abraham.

Kompol Aji: ”Mereka sempat berkelahi. Tapi, kemudian Wawan berhasil lari menjauhi tersangka.”

Keributan itu membuat dua ART juga keluar rumah. Mereka bertemu Abraham. Kapolsek Bogor Selatan Kompol Maman Firmansyah kepada wartawan mengatakan, ”Tersangka malah menyuruh dua ART tersebut segera pulang kampung.”

Akhirnya, Farida juga keluar rumah, ingin tahu penyebab keributan. Dia kaget setelah tahu Abraham menikam Septian hingga tergeletak berlumuran darah. Lantas, Farida mengajak Abraham menyerahkan diri ke kantor polisi. Bermobil mereka menuju Mapolresta Bogor Kota.

Tim polisi mendatangi rumah mewah itu, melakukan olah TKP. Hasil pemeriksaan terhadap Septian, ditemukan 22 tikaman pisau. Septian dilarikan ke RS, tapi meninggal di perjalanan. Jenazahnya diautopsi di RS.

Hasilnya dijelaskan Kompol Aji secara terperinci, demikian:

”Berdasarkan hasil autopsi pada pemeriksaan luar, terdapat 22 luka. Ada satu luka tusukan di leher kiri yang menjadi penyebab kematian korban.”

Kategori :