Kita Panen Koruptor

Kamis 23-01-2025,14:38 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Dalam 10 hari ini 16 tersangka korupsi ditahan KPK dan kejaksaan. Berurutan. Mulai tiga tersangka korupsi pembelian server dan storage PT Prakarsa Nusa Bakti kepada PT Sigma Cipta Caraka sampai Bupati Situbondo Karna Suswandi dan Kabid Bina Marga PUPP Situbondo Eko Prionggo Jati. Indonesia panen koruptor.

KORUPSI memiskinkan rakyat. Uang yang semestinya untuk kesejahteraan rakyat dicuri. Pada 2023 Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat 1.695 tersangka korupsi dari 791 kasus. Itu meningkat jika dibandingkan dengan 2022 yang 1.396 tersangka dari 579 kasus. Untuk 2024, jumlahnya belum dirilis ICW. Tapi, ratusan tersangka korupsi ikut pilkada 2024.

Kepala Divisi Bidang Korupsi dan Politik ICW Egi Primayogha dalam keterangannya, Rabu, 27 November 2024, menyatakan, ”Sedikitnya 138 kandidat di pilkada 2024 diduga koruptor. Jumlah tersebut dari calon gubernur dan wakil gubernur, wali kota dan wakil wali kota, serta bupati dan wakil bupati.” 

Belum diungkap ICW, berapa orang dari 138 itu yang lolos, menang pilkada, dan kini siap-siap dilantik jadi kepala daerah, berpotensi korupsi lagi.

BACA JUGA:Program Tanah Koruptor untuk Perumahan Rakyat

BACA JUGA:16 Koruptor Dapat Remisi Bebas Merdeka

Data tersebut menunjukkan hidup rakyat terpuruk akibat korupsi. Orang berlomba, juga bermodal duit, ikut pilkada. Setelah menjabat, lalu korupsi. Sangat mengherankan, ribuan koruptor itu berani, tidak ada efek jera, mencuri uang negara. 

Karena jumlahnya ribuan tersangka korupsi per tahun, keluarga para koruptor itu tidak malu. Sebab, terlalu banyak koruptor. Namun, mereka tidak sampai punya niat membentuk semacam ikatan keluarga koruptor. Cukup diam-diam. Yang penting, uangnya mereka nikmati.

Dalam 10 hari terakhir ada 16 tersangka korupsi yang ditahan KPK dan kejaksaan.

Jumat, 10 Januari 2025, di konferensi pers, KPK mengumumkan, KPK menahan tiga tersangka korupsi pekerjaan pembelian server dan storage oleh PT Prakarsa Nusa Bakti kepada PT Sigma Cipta Caraka di lingkungan PT Telkom Group.

BACA JUGA:Koruptor Punya Hak Politik, KPK Naik Banding

BACA JUGA:Kembalinya Politisi Koruptor

Sebelumnya KPK menahan tersangka Imran Muntaz (IM) yang konsultan hukum. Imran ditahan sejak 8 Januari 2025. Dilanjut, dua tersangka lainnya ditahan Jumat, 10 Januari 2025. Mereka: Roberto Pangasian Lumban Gaol (RPLG) selaku direktur PT Prakarsa Nusa Bakti dan Afrian Jafar (AJ) selaku pegawai PT Prakarsa Nusa Bakti.

Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, mengatakan, ”Tersangka RPLG dan tersangka AJ ditahan hari ini, Jumat, tanggal 10 Januari 2025, sampai dengan 29 Januari 2025, untuk 20 hari ke depan. Ditahan di Rutan KPK.” 

Kasus proyek bernilai ratusan miliar itu disidik KPK. Melibatkan beberapa orang lagi yang masih didalami KPK.

Kategori :