Bersama kita bisa mengurangi limbah! Membawa tas belanja dan memilih daur ulang adalah langkah kecil untuk masa depan yang lebih bersih. --Pinterest
Selain itu, kebiasaan membawa botol minum dan alat makan pribadi juga bisa mengurangi limbah plastik.
Perubahan gaya hidup itu juga bisa diterapkan dengan memilih produk yang memiliki kemasan minimal. Atau yang dapat digunakan kembali.
Misalnya, menggunakan sabun batang dibandingkan sabun cair dalam kemasan plastik.
Bisa juga membeli bahan makanan dalam jumlah besar. Untuk mengurangi kemasan berlebih.
BACA JUGA: Masa Depan Tanpa Sampah: Mungkinkah?
Namun, perubahan paling besar sebenarnya terjadi dalam pola pikir. Sebelum membeli sesuatu, kita bisa bertanya: Apakah saya benar-benar membutuhkannya? Bagaimana dampaknya terhadap lingkungan?
Dengan refleksi sederhana itu, kita bisa mengambil keputusan yang lebih bijak dalam konsumsi sehari-hari.
Setiap hari, manusia menghasilkan jutaan ton sampah. Data dari Our World in Data menunjukkan bahwa dunia menghasilkan sekitar 350 juta ton sampah plastik setiap tahun.
Sebagian besar sampah itu berakhir di TPA atau mencemari lautan. Sampah plastik, misalnya, membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan selama proses tersebut.
Itu dapat merusak ekosistem. Membunuh satwa laut. Kemudian masuk ke rantai makanan manusia dalam bentuk mikroplastik.
BACA JUGA: Pilah Sampah Jadi Kunci Menjaga Bumi dan Kesehatan Generasi Mendatang
Tidak hanya itu, produksi sampah yang berlebihan juga berdampak pada perubahan iklim.
Sampah organik yang membusuk di TPA menghasilkan gas metana, salah satu penyebab pemanasan global.
Dengan menerapkan gaya hidup zero waste, kita tidak hanya mengurangi limbah. Tetapi juga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Di berbagai belahan dunia, banyak komunitas mulai mengadopsi gaya hidup zero waste dan saling berbagi pengalaman.