Tip Menerapkan Zero Waste, Gaya Hidup Meninggalkan Jejak Kebaikan, Bukan Sampah

Kamis 06-02-2025,14:00 WIB
Reporter : Pingki Maharani*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY - Di tengah pesatnya modernisasi, tantangan terbesar manusia bukan hanya mengejar kemajuan teknologi. Tetapi juga bagaimana mengelola dampaknya. Terutama dalam hal limbah.

Kota-kota besar di seluruh dunia menghadapi permasalahan sampah yang terus meningkat.

Data dari Bank Dunia, yang bertajuk The Atlas of Sustainable Development Goals 2023 mengungkap fakta mencengangkan.

Menurut laporan tersebut, pada 2020, Indonesia menghasilkan sekitar 65,2 juta ton sampah, menempatkannya sebagai negara penghasil sampah terbesar kelima di dunia.

BACA JUGA: Dietplastik Indonesia Kenalkan Konsep Guna Ulang untuk Mengurangi Sampah Plastik

Dari situlah muncul konsep zero waste lifestyle, gaya hidup yang berfokus pada pengurangan sampah hingga seminimal mungkin. Bahkan tanpa menghasilkan limbah sama sekali.

Zero waste bukan sekadar tren sementara. Tetapi sebuah gerakan yang mendorong individu untuk lebih bijak dalam mengelola konsumsi dan limbahnya. Konsep itu berakar pada prinsip 5R, yaitu:

Refuse (Menolak) – Menolak barang sekali pakai atau produk yang menghasilkan banyak sampah.

Reduce (Mengurangi) – Mengurangi konsumsi barang yang tidak perlu.

Reuse (Menggunakan Kembali) – Memanfaatkan barang yang bisa digunakan ulang.

Recycle (Mendaur Ulang) – Mengolah kembali sampah yang masih bisa dimanfaatkan.

Rot (Mengompos) – Mengelola sampah organik agar bisa terurai secara alami.

BACA JUGA: Pemerintah Adopsi Pengelolaan Sampah Jadi Energi Listrik di Surabaya, Menko Pangan: Ini Harus Diterapkan Bersama

Banyak orang menganggap gaya hidup tanpa sampah sulit diterapkan. Padahal sebenarnya bisa dimulai dari langkah kecil dalam keseharian.

Contohnya, membawa tas belanja sendiri saat ke pasar atau minimarket. Sehingga dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Kategori :