Puasa Tidak Cocok untuk 10 Orang dengan Kondisi Tertentu, Nomor 9 karena Amenore

Senin 24-02-2025,13:30 WIB
Reporter : Khoirun Nisa'i Astutik
Editor : Heti Palestina Yunani

8. Individu yang mengonsumsi obat resep dokter

Beberapa jenis obat harus dikonsumsi bersama makanan agar dapat diserap dengan baik oleh tubuh dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Misalnya, obat untuk tekanan darah, diabetes, atau penyakit lambung sering kali memerlukan pola makan yang teratur agar tetap efektif dan tidak menimbulkan komplikasi. Selain itu, puasa yang berkepanjangan dapat memengaruhi metabolisme obat dalam tubuh, yang dapat mengurangi atau meningkatkan efeknya.

Oleh karena itu, individu yang mengonsumsi obat resep harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba berpuasa untuk memastikan bahwa puasa tidak akan mengganggu efektivitas pengobatan mereka atau menyebabkan efek samping yang berbahaya.

9. Mereka yang memiliki riwayat amenorrhea/amenore

Amenore adalah kondisi yang mana seseorang wanita tidak mengalami menstruasi selama beberapa bulan atau lebih. Kondisi ini bisa terjadi akibat berbagai faktor, termasuk stres, kekurangan gizi, gangguan makan, olahraga berlebihan, atau ketidakseimbangan hormon.

Puasa yang berkepanjangan atau pembatasan kalori yang ekstrem dapat memperburuk kondisi ini dengan mengganggu produksi hormon yang berperan dalam siklus menstruasi, seperti estrogen dan progesteron.

Hormon reproduksi sangat sensitif terhadap perubahan pola makan dan tingkat energi dalam tubuh. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup kalori atau nutrisi yang diperlukan, otak dapat menghentikan produksi hormon tertentu untuk menghemat energi, yang akhirnya menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi.

BACA JUGA: 7 Manfaat Selada Romaine yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan

Selain itu, rendahnya kadar lemak tubuh akibat pola makan yang terlalu ketat atau puasa berkepanjangan juga dapat menghambat produksi hormon yang diperlukan untuk ovulasi dan menstruasi.

Amenore yang berlangsung lama dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk peningkatan risiko osteoporosis akibat rendahnya kadar estrogen, masalah kesuburan, serta gangguan metabolisme.

10. Orang dewasa yang lebih tua

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan fisiologis, termasuk penurunan metabolisme, perubahan hormon, dan berkurangnya massa otot. Orang dewasa yang lebih tua lebih rentan terhadap dehidrasi, kehilangan energi, serta ketidakseimbangan elektrolit jika mereka berpuasa dalam waktu lama tanpa asupan makanan dan cairan yang cukup.

Selain itu, banyak lansia yang mengonsumsi obat resep untuk kondisi kesehatan kronis seperti hipertensi, diabetes, atau gangguan pencernaan. Beberapa obat memerlukan konsumsi makanan agar dapat diserap dengan baik atau untuk mencegah efek samping seperti mual dan iritasi lambung.

Jika tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, mereka juga bisa mengalami penurunan daya tahan tubuh, meningkatkan risiko infeksi dan kelemahan fisik. Puasa yang berkepanjangan pada lansia juga dapat meningkatkan risiko hipoglikemia (gula darah rendah), hipotensi (tekanan darah rendah), serta gangguan kognitif seperti kebingungan dan penurunan konsentrasi.

BACA JUGA: Cara Mengurangi Sugar Addiction untuk Cegah Anak Terkena Diabetes

Kategori :