Puasa Tidak Cocok untuk 10 Orang dengan Kondisi Tertentu, Nomor 9 karena Amenore

Senin 24-02-2025,13:30 WIB
Reporter : Khoirun Nisa'i Astutik
Editor : Heti Palestina Yunani

Stres akibat perubahan pola makan yang drastis juga dapat berdampak pada sistem hormonal, yang berkontribusi terhadap ketidakteraturan siklus menstruasi dan penurunan kemungkinan konsepsi.

Oleh karena itu, bagi mereka yang berencana untuk hamil, sangat disarankan untuk menjalani pola makan seimbang dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba puasa dalam bentuk apa pun. Jika tetap ingin berpuasa, metode yang lebih fleksibel seperti puasa berselang dengan jendela makan yang cukup luas dapat menjadi pilihan yang lebih aman.

3. Mereka yang sedang hamil atau menyusui

Wanita hamil dan menyusui membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan mereka sendiri serta perkembangan bayi. Selama kehamilan, tubuh memerlukan lebih banyak kalori, protein, vitamin, dan mineral untuk mendukung pertumbuhan janin.

Jika seorang ibu hamil berpuasa, ada risiko kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan masalah seperti pertumbuhan janin yang terhambat, penurunan kadar gula darah, dehidrasi, dan kelelahan.

Selain itu, selama menyusui, ibu membutuhkan asupan makanan yang cukup untuk memproduksi ASI yang berkualitas dan mencukupi kebutuhan bayi. Jika asupan kalori dan cairan berkurang akibat puasa, produksi ASI bisa menurun, yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan bayi.

BACA JUGA:Dry January Awali Tahun Tanpa Alkohol, Apa Manfaatnya Bagi Kesehatan

Dehidrasi juga dapat memperburuk kondisi ibu menyusui dan menyebabkan pusing, lemas, serta gangguan keseimbangan hormon yang dapat mempengaruhi suplai ASI.

Karena alasan tersebut, ibu hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa. Jika ingin tetap berpuasa, penting untuk memperhatikan asupan nutrisi yang cukup, memperbanyak konsumsi air, serta menghindari aktivitas yang terlalu melelahkan.

Jika muncul tanda-tanda seperti pusing, lemah, atau penurunan produksi ASI, sebaiknya puasa dihentikan demi kesehatan ibu dan bayi.

4. Orang dengan berat badan kurang

Individu yang memiliki berat badan di bawah normal atau mengalami kekurangan nutrisi sebaiknya tidak berpuasa, terutama dalam jangka waktu yang lama.

Kekurangan berat badan dapat menjadi tanda bahwa tubuh tidak memiliki cukup cadangan energi dan nutrisi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi metabolisme dengan optimal.  Jika seseorang dengan berat badan kurang berpuasa, mereka berisiko mengalami kehilangan massa otot, kelelahan ekstrem, dan gangguan keseimbangan elektrolit.

Selain itu, puasa yang berkepanjangan dapat memperburuk defisiensi nutrisi dan menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti gangguan fungsi organ, penurunan daya tahan tubuh, serta kesulitan dalam menjaga suhu tubuh yang stabil.

Dalam kasus yang lebih parah, individu dengan berat badan rendah yang tetap berpuasa tanpa pengawasan medis dapat mengalami malnutrisi yang berdampak pada sistem saraf, kesehatan tulang, serta ketidakseimbangan hormon.

Bagi mereka yang ingin menambah berat badan atau berada dalam kondisi kekurangan gizi, sangat penting untuk fokus pada pola makan yang kaya nutrisi dan kalori sebelum mempertimbangkan untuk berpuasa.

Kategori :