Israel Kembali Putus Listrik Gaza, Tekan Hamas Untuk Bebaskan Sandera

Senin 10-03-2025,10:46 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

Fase pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas sudah berakhir pada 1 Maret 2025. Dalam fase pertama selama enam minggu, 25 sandera Israel yang masih hidup dan delapan jenazah ditukar dengan sekitar 1.800 tahanan Palestina yang dibebaskan Israel.

BACA JUGA:Respons Arab Saudi soal Gencatan Senjata di Gaza, Desak Israel Patuhi Perjanjian dan Hentikan Perang

Hamas terus menyerukan negosiasi fase kedua gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri perang secara permanen. 

Mereka menuntut pertukaran sandera dan tahanan, penarikan penuh pasukan Israel, gencatan senjata permanen, pembukaan perbatasan, serta pencabutan blokade.

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan kepada AFP, "Kami menyerukan kepada mediator Mesir dan Qatar, serta penjamin dari pemerintahan AS, untuk memastikan bahwa (Israel,Red) mematuhi kesepakatan dan melanjutkan ke fase kedua sesuai dengan persyaratan yang disepakati."

BACA JUGA:Gencatan Senjata di Gaza Ada 3 Tahap, tapi Israel Belum Mau Jamin Hentikan Serangan?

Mantan Presiden AS, Joe Biden, juga telah mengusulkan rencana fase kedua yang serupa, termasuk pembebasan semua sandera yang masih hidup dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan akan mengirim delegasi ke Doha, Qatar, pada Senin, 10 Maret 2025, untuk melanjutkan pembicaraan.

Sementara itu, pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghancurkan Gaza jika semua sandera tidak segera dibebaskan.

BACA JUGA:Pasca Ancaman Trump, Hamas Tegaskan Tetap Berkomitmen pada Kesepakatan Gencatan Senjata

Utusan Sandera AS, Adam Boehler, mengatakan kepada CNN bahwa kesepakatan bisa tercapai dalam beberapa minggu untuk membebaskan semua sandera.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.218 orang di Israel, Israel melancarkan serangan balasan yang telah menewaskan setidaknya 48.458 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil, berdasarkan data dari kedua belah pihak.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kategori :