Tiga Kandidat Berebut Kursi Rektor Unair, Adu Gagasan demi Masa Depan Kampus

Kamis 13-03-2025,14:20 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Salman Muhiddin

Selain itu, Endah mengusulkan pendirian Airlangga Artificial Intelligence Research Integrated dan Vocational Laboratory Integrated.

Dia berambisi agar Unair memiliki laboratorium vokasi yang tidak hanya mendukung riset tetapi juga bisa menghasilkan pemasukan bagi kampus.

Salah satunya, ia menggagas pembangunan hotel di lingkungan Unair. “Setiap tahun ada lebih dari 1.000 tamu yang datang ke Unair. Mengapa mereka tidak menginap di hotel kita sendiri?” ujarnya.

Herri Trilaksana membawa gagasan yang lebih berfokus pada efisiensi dan kesejahteraan tenaga pendidik. Lewat visinya, Running Towards Resilient University in 2030, ia ingin memastikan dosen bisa lebih fokus meneliti tanpa terbebani administrasi akademik.

Salah satu solusinya, menyediakan bus antar-jemput dan rumah singgah bagi dosen yang rumahnya jauh. “Dosen kita punya beban akademik yang besar. Kalau mereka harus menghabiskan waktu di perjalanan, kapan mereka bisa riset?” katanya.

BACA JUGA:Inovasi Guru Besar Unair Helmy Yusuf: Bahan Amfifilik untuk Vaksin Berbentuk Padat

BACA JUGA:Kunjungan FIB Unair ke Universitas Hamburg, Jerman: Merealisasikan Kerja Sama Program Double Degree

Tak hanya itu, ia juga menekankan digitalisasi pembelajaran. Ia melihat tren mahasiswa saat ini yang lebih akrab dengan platform seperti YouTube. Karena itu, ia mendorong pengajaran berbasis video agar dosen bisa lebih fleksibel.

“Mahasiswa kita sudah digital native. Kalau bisa belajar dari video, kenapa harus tatap muka terus?” tanyanya.

Tiga gagasan, tiga perspektif, satu tujuan: membawa Unair lebih maju. Kini, tinggal menunggu siapa yang akan diberi mandat untuk memimpin kampus biru ini. Yang jelas, pemimpin baru harus siap menghadapi tantangan, sebab dunia pendidikan tak hanya soal kampus, tetapi juga masa depan bangsa. (*)

Kategori :