Keunikan krengsengan croquette terletak pada perpaduan cita rasa tradisional dan teknik kuliner modern. Itu menghasilkan hidangan pembuka dengan tekstur yang menarik.
BACA JUGA:Pide, Pizza Khas Turki, Menu Alternatif Berbuka Puasa
Bagian luar yang renyah berpadu dengan isian daging yang lembut. Menciptakan pengalaman menyantap krengsengan dalam bentuk yang lebih praktis dan khas.
Krengsengan juga termasuk kuliner tradisional. Tetapi dikemas dalam bentuk kroket dengan sentuhan modern. Proses modernisasi itu terlihat dari cara penyajiannya.
Penyajian krengsengan dengan plating yang lebih modern di Expat. Roasters Dharmahusada-Ananda Tiyas Safina-Harian Disway
Pun, krengsengan yang biasanya identik dengan sajian berkuah, diolah menjadi kroket renyah dengan isian daging. Tanpa menghilangkan rasa aslinya.
BACA JUGA:Nikmatnya Shawarma, Menu Camilan Buka Puasa
Sajian tersebut membawa cita rasa nusantara ke dalam tampilan yang kekinian. Selain itu, hidangan krengsengan croquette juga cocok sebagai menu pembuka. Porsinya disajikan seimbang. Membuat perut terasa tidak terlalu penuh sebelum menikmati hidangan utama.
Bumbunya pun tetap terasa. Meskipun dalam porsi yang cukup kecil. Sehingga tidak mendominasi atau membuat lidah cepat lelah dengan rasa yang terlalu tajam. Dua jenis kuliner itu merupakan kekhasan dari dua negara: Indonesia dan Prancis.
Kroket, camilan renyah berlapis tepung panir, ternyata lahir dari masa sulit. Sejarah mencatat bahwa kudapan itu pertama kali muncul di Prancis pada 1691, saat negara tersebut dilanda bencana kelaparan.
BACA JUGA:Lezatnya Rujak Pengantin, Kuliner Kuno Khas Betawi
Meski bahan makanan terbatas, stok tepung masih berlimpah. Dari situlah muncul ide untuk mencampurkan tepung dengan sisa daging. Menciptakan hidangan yang mengenyangkan dan mudah dibuat.
Seratus tahun kemudian, sekitar 1830-an, kroket mulai populer di Belanda dengan nama kroketten. Di sana, makanan itu berkembang menjadi sajian khas. Banyak dijumpai di toko makanan cepat saji, bar makanan ringan, hingga gerai street food.
Ketika Belanda menjajah Indonesia, mereka membawa serta resep kroket dari Prancis. Namun dalam versi mereka, kroket mengalami modifikasi dengan menambahkan kentang dan ragout keju dalam adonan.
BACA JUGA:Tamer Hindie, Minuman Segar Khas Timur Tengah yang Mampu Menetralkan Kolesterol
Lahirlah varian yang kini akrab di Indonesia, yakni kroket kentang. Kroket kentang itu jadi basis dari krengsengan croquette.