Meskipun masih mendapat kritik dari sebagian kalangan, langkah itu dianggap sebagai titik balik dalam penanganan serius atas krisis moral di tubuh gereja.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Wafat, Berikut Nama-Nama Kandidat Kuat Penggantinya
6. Melaksanakan Desentralisasi Tata Kelola Gereja
Paus Fransiskus mendorong desentralisasi. Yakni dengan memberikan lebih banyak otoritas kepada konferensi waligereja lokal dalam pengambilan keputusan pastoral dan liturgi.
Ia percaya bahwa gereja lokal lebih memahami kebutuhan umat setempat. Pun, perlu diberi keleluasaan untuk menyesuaikan pelayanan mereka.
Itu merupakan pendekatan revolusioner dalam struktur Gereja yang sebelumnya sangat tersentralisasi di Vatikan.
BACA JUGA:Paus Meninggal Dunia, Ketua Umum Pagar Nusa Sampaikan Duka Cita
7. Peningkatan Peran Perempuan dalam Gereja
Meskipun belum membuka jalan bagi tahbisan perempuan sebagai imam, Paus Fransiskus telah menunjuk sejumlah perempuan untuk menduduki posisi penting di dalam Kuria.
Ia juga membentuk komisi khusus untuk mempelajari sejarah diakon perempuan dalam Gereja awal. Hal itu membuka diskusi teologis dan pastoral. Yakni terkait kemungkinan perluasan peran perempuan dalam pelayanan gerejawi di masa depan.
Paus Fransiskus menunjukkan komitmen kuat dalam membangun perdamaian global melalui dialog antaragama yang dilandasi semangat saling menghargai dan kerja sama lintas keyakinan demi terciptanya dunia yang lebih adil dan harmonis. --Pinterest
8. Dialog Antaragama dan Diplomasi Perdamaian
Paus Fransiskus dikenal sebagai tokoh yang sangat aktif dalam membangun jembatan antaragama. Ia menjalin hubungan erat dengan pemimpin Muslim, Yahudi, Budha, dan agama-agama lainnya.
Salah satu momen penting adalah kunjungannya ke Uni Emirat Arab pada 2019. Dalam kunjungan itu, ia menandatangani dokumen Persaudaraan Manusia bersama Imam Besar Al-Azhar. Keduanya menyerukan perdamaian dan persaudaraan global lintas agama.
9. Respon terhadap Skandal Seksual dalam Gereja
Selain peningkatan akuntabilitas, Paus Fransiskus juga menunjukkan empati dan keberpihakan kepada para korban.
Ia beberapa kali menggelar audiensi pribadi dengan korban pelecehan untuk mendengarkan kesaksian mereka.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Wafat, Berikut Nama-Nama Kandidat Kuat Penggantinya
Ia menekankan bahwa perlindungan terhadap anak-anak dan kaum rentan adalah prioritas utama Gereja. Dan tidak ada toleransi terhadap pelanggaran di dalam tubuh klerus.