HARIAN DISWAY – Vatikan secara resmi mengumumkan pada Senin malam, 21 April 2025, bahwa Paus Fransiskus telah meninggal dunia akibat komplikasi stroke. Beliau wafat dalam keadaan koma hingga gagal jantung “yang tidak dapat dipulihkan”.
Paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik Roma itu meninggal pada pukul 07.35 pagi waktu setempat di kediamannya, Domus Sanctae Marthae tempat tinggal yang ia pilih sejak awal masa kepausannya pada 2013.
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, dikenal sebagai sosok sederhana dan penuh empati. Ia menjadi Paus pertama dari Amerika Latin sekaligus Jesuit pertama yang memimpin Gereja Katolik.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Vatikan Sebut Stroke dan Gagal Jantung sebagai Penyebab
Dalam masa jabatannya lebih dari satu dekade, ia membawa angin perubahan. Beliau vokal dalam isu lingkungan, kemiskinan, pengungsi, dan keadilan sosial. Kabar duka ini mengguncang umat Katolik di seluruh dunia.
Ribuan orang memadati Lapangan Santo Petrus untuk memberikan penghormatan. Doa bersama dilantunkan sepanjang hari. Ucapan belasungkawa datang dari berbagai pemimpin dunia, tokoh lintas agama, dan masyarakat internasional yang mengenang beliau sebagai simbol perdamaian dan kasih universal.
Kenali Gejala Stroke
Kenali gejala stroke sejak dini seperti wajah menurun, lengan lemah dan kesulitan berbicara karena penanganan cepat dapat mencegah kerusakan otak yang lebih parah. --Freepik
Stroke adalah kondisi serius yang terjadi saat pasokan darah ke otak terganggu. Gangguan ini bisa disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
BACA JUGA: Apa yang Terjadi Setelah Paus Wafat? Berikut Penjelasannya Berdasarkan Urutan Protokol Vatikan
Ketika aliran darah terhenti, sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala stroke sejak awal agar penanganan bisa segera dilakukan dan risiko kerusakan permanen dapat diminimalkan.
Beberapa gejala stroke yang umum dan perlu diwaspadai meliputi:
- Wajah menurun sebelah: Salah satu sisi wajah tiba-tiba tampak turun terutama saat tersenyum. Orang yang terkena stroke biasanya tidak mampu menggerakkan sisi wajah yang terdampak.
BACA JUGA: Umat Lintas Agama Berdoa untuk Paus Fransiskus
- Lengan lemah: Ketika diminta mengangkat kedua tangan, satu tangan mungkin tidak bisa terangkat atau terasa sangat lemas.
- Sulit berbicara: Penderita stroke sering kesulitan mengucapkan kata dengan jelas, kehilangan kemampuan berbicara sama sekali, atau bahkan mengeluarkan kata yang tidak masuk akal.
- Gangguan penglihatan: Pandangan bisa menjadi kabur, ganda, atau bahkan hilang pada salah satu mata secara tiba-tiba.
- Kehilangan keseimbangan dan koordinasi: Seseorang yang terkena stroke bisa jatuh tanpa sebab jelas, merasa pusing hebat, atau mengalami kesulitan berjalan.
- Sakit kepala berat: Sakit kepala parah yang muncul mendadak, terutama jika disertai mual, muntah, atau kehilangan kesadaran, bisa menjadi tanda stroke hemoragik.
BACA JUGA: Wafat di Usia 88 Tahun, Paskah Jadi Kemunculan Terakhir Paus Fransiskus
Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut segera cari bantuan medis. Waktu adalah faktor paling krusial. Semakin cepat ditangani, semakin besar kemungkinan pemulihan.