Banyak pihak menilai terpilihnya Prevost merupakan upaya untuk melanjutkan warisan reformasi Paus Fransiskus, terutama dalam isu lingkungan, migrasi, dan perhatian kepada kaum marginal.
BACA JUGA:Konklaf, Tradisi Tertutup Pemilihan Paus yang Terjadi di Balik Pintu Vatikan
Para pemimpin dunia segera menyambut pengangkatannya dan berjanji akan bekerja sama dengan Gereja dalam isu-isu global.
Presiden AS, Donald Trump turut menyambut pengangkatan Paus Leo XIV, “Suatu kehormatan besar bahwa Amerika memiliki paus pertamanya. Ini sangat membanggakan,” tulisnya di media sosial.
Para anggota klerus bereaksi ketika mereka melihat Paus Leo XIV yang baru terpilih pada 8 Mei 2025. Robert Francis Prevost pada hari Kamis terpilih sebagai paus pertama dari Amerika Serikat. --JEFF PACHOUD / AFP
Sebelumnya, kerumunan massa memuncak ketika asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina, menandakan terpilihnya paus baru pada hari kedua pemungutan suara para kardinal.
BACA JUGA:Paus Fransiskus: Perjuangan Sembuhkan Luka Lama Gereja
Pemilihan Paus Leo XIV terjadi di tengah tantangan besar bagi Gereja Katolik, termasuk konflik geopolitik dunia, krisis internal Gereja, dan dampak berkepanjangan dari skandal pelecehan seksual.
Selain itu, paus baru juga diharapkan dapat menyatukan kubu konservatif dan progresif di dalam Gereja yang sempat terbelah selama masa kepausan Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus yang wafat di usia 88 tahun setelah masa kepausan selama 12 tahun di mana ia berusaha membentuk Gereja yang lebih penuh kasih, tetapi juga memicu kemarahan dari banyak kalangan konservatif karena pendekatannya yang progresif.
BACA JUGA:Meneladani Kesederhanaan dan Kerendahan Hati Paus Fransiskus
Inaugurasi paus biasanya berlangsung kurang dari seminggu setelah pemilihan, dengan misa yang dirayakan di hadapan para pemimpin politik dan agama dari seluruh dunia.
Dengan terpilihnya Robert Francis Prevost, sejarah mencatat babak baru dalam kepemimpinan Gereja Katolik global.
Sebagai Paus Amerika pertama, Leo XIV memikul harapan besar untuk membawa perubahan sekaligus menjaga persatuan di tengah dunia yang terus berubah.(*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.