Warga Gaza Hadapi Kelaparan, 70 Persen Wilayah Tak Lagi Aman dari Pengeboman Israel

Jumat 16-05-2025,17:11 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa banyak warga di Jalur Gaza kini mengalami kelaparan.

Hal tersebut disebabkan oleh blokade total yang diberlakukan Israel dan gelombang serangan udara terbaru sejak Jumat dini hari, 16 Mei 2025 waktu setempat.

Trump menyampaikan pernyataan itu di Abu Dhabi, saat mengakhiri kunjungan luar negeri pertamanya pada masa jabatan keduanya sebagai presiden.

Kunjungan tersebut mencakup sejumlah negara Teluk, tetapi tidak termasuk Israel.

“Kami sedang memperhatikan Gaza dan akan menangani hal itu. Banyak orang kelaparan,” kata Trump kepada wartawan, seperti dilaporkan oleh AFP (Agence France-Presse).

BACA JUGA:120 Warga Gaza Tewas dalam Serangan Israel, Hamas Desak Masuknya Bantuan Sebagai Syarat Negosiasi

BACA JUGA:Israel Serang Rumah Sakit Eropa di Gaza, Klaim Jadi Markas Hamas

Sejak gencatan senjata dua bulan antara Israel dan Hamas berakhir pada Maret lalu, Israel kembali memberlakukan blokade penuh terhadap Gaza. 

Pemerintah Israel memutus pasokan bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret, sebagai upaya menekan Hamas agar membebaskan para sandera yang ditahan sejak serangan 7 Oktober 2023.


Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat melarikan diri dari Kota Gaza pada 16 Mei 2025. Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan pada 16 Mei bahwa 56 orang tewas dalam serangan Israel.--Bashar TALEB / AFP

Namun, situasi kemanusiaan di Gaza memburuk. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa 56 orang tewas akibat serangan udara sejak tengah malam. Petugas medis juga mencatat puluhan orang mengalami luka-luka. 

BACA JUGA:Israel Merudal RS Eropa di Gaza Incar Pemimpin Hamas, Direktur Sebut Tidak Ada Aktivitas Militer

BACA JUGA:Israel Masih Gencar Serang Gaza: Yang Tak Mati Karena Bom, Mati Karena Lapar

Serangan udara tersebut memicu kepanikan di kalangan warga. Umm Mohammed al-Tatari (57), warga Gaza utara, mengatakan bahwa ledakan terjadi saat mereka sedang tidur. “Kami melihat darah, potongan tubuh, dan mayat di mana-mana,” ujarnya. 

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 2.876 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan serangan pada 18 Maret, menjadikan total korban tewas dalam perang mencapai 53.010 jiwa.

Kategori :