Laporan Haji dari Makkah (14): Tim Mobile Crisis Rescue Disiapkan Layani Jamaah Haji di Mina

Senin 26-05-2025,12:49 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (13): Wakaf Habib Bugak Mengalir selama 2 Abad

“Pergerakan jamaah menuju dan pulang dari Jamarat lantai 1 dan 2 bisa terpantau dengan baik dan bisa terlayani. Sehingga kegiatan Jamarat berjalan aman dan lancar,” ujar Harun.

Titik-titik posko itu sudah dipetakan. Sehingga para petugas MCR sudah punya gambaran awal untuk menghadapi 6 Juni nanti. Terutama setelah mabit di Muzdalifah kemudian melakukan jumrah aqabah lalu segera kembali menempati pos-pos itu. 

BACA JUGA:Menjelang Wukuf, Ini Imbauan Penting untuk Jamaah Haji Perempuan

“Di sinilah sudah kita berikan dan juga kita tetapkan, semuanya sudah bisa melihat dan mengetahui, jadi nanti tidak bertanya-tanya lagi,” tegas Harun. Sehingga, para petugas juga diharapkan sudah bisa memitigasi hal-hal apa yang direncanakan dalam pemantauan jamaah haji mulai dari sekarang. 

Dalam pelaksanaannya nanti, petugas juga diminta menyesuaikan strategi. Mereka diharapkan tidak bergerombol, tetap mobile dan waspada, serta menjaga perlengkapan pribadi seperti pelindung kepala, masker, kacamata pelindung, dan kantong air untuk perbekalan.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (12): Ziarah ke Makam Mbah Moen di Ma'la, Ingin Diakui Jadi Santri

Petugas MCR tersebut memang akan punya peran krusial dalam melindungi jamaah haji Indonesia saat momen lontar jumrah. Tantangannya tentu sangat beragam. Sebab, pelaksanaan lontar jumrah itu berlangsung di bawah terik matahari. Bersama jutaan jamaah haji lainnya dari berbagai negara.

Cuaca panas Kota Makkah menjadi tantangan sendiri. Apalagi suhunya diprediksi bisa tembus di atas 45 derajat Celcius. Kelelahan pun tak akan bisa dihindari oleh pera jamaah. Selain itu, Harun mengingatkan potensi insiden paling krusial: jamaah yang terlepas dari rombongan.

BACA JUGA:Jelang Puncak Haji, Jamaah Diminta Siapkan Fisik dan Kurangi Aktivitas

 “Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi yaitu terlepasnya jamaah dari rombongan dan ini yang perlu diantisipasi,” tegasnya.

Untuk itu, para petugas wajib mengetahui batas wilayah sektor masing-masing dan memahami jalur pergerakan jamaah. Mereka juga diminta berkoordinasi dengan petugas rute tanazul agar semua jalur bisa dipantau dan dikawal dengan optimal.

BACA JUGA:Tips Wukuf untuk Jamaah Haji Wanita, Pakai Diaper Biar Bersih dan Aman

Kesiapan logistik kesehatan menjadi bagian tak terpisahkan dari pos. Kursi roda, masker, obat-obatan, hingga minyak kayu putih dan minyak telon harus tersedia untuk pertolongan pertama bagi jamaah yang kelelahan atau mengalami gangguan kesehatan.

“Walaupun di sini banyak keamanan dan ambulans dari pihak Arab Saudi, tapi untuk bisa cepat kita menangani, kita juga perlu kursi roda,” terang Harun. 

Dengan simulasi langsung di lapangan itu, seluruh petugas bisa siap siaga menghadapi puncak ibadah haji. Momen paling sakral dan padat dalam seluruh rangkaian haji. (*)

Kategori :