Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan hasil evaluasi dalamnrapat itu sudah dicatat. Ia pun menegaskan pihaknya bersama seluruh tim sudah bekerja secara optimal.
Menurutnya, banyak sekali persoalan yang muncul sejak awal. Tetapi, semuanya sudah terurai dengan sedemikian cepat. “Sehingga dengan demikian, saya selaku pribai maupun kemenag, optimstis pelaksanaan ibadah haji ini akan berhasil sesuai dengan kenyataan-kenyataan yang kami perhatikan di lapangan,” terangnya.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (14): Tim Mobile Crisis Rescue Disiapkan Layani Jamaah Haji di Mina
Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief membeberkan berbagai skema mitigasi pergerakan jamaah. Tentu untuk memastikan seluruh jamaah terangkut ke Arafah. “Jangan sampai ada yang tertinggal, tercecer, bahkan terabaikan," jelasnya, kemarin.
Ada tiga skema mobilisasi jamaah haji menuju Arafah, Muzdalifah dan Mina yang telah disiapkan. Pertama, skema pergerakan reguler: jamaah haji diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (13): Wakaf Habib Bugak Mengalir selama 2 Abad
Selepas maghrib, jamaah diberangkatkan menuju Muzdalifah untuk melaksanakan mabit (menginap). Setelah melewati tengah malam, jamaah bergerak ke Mina untuk bermalam mabit hingga 12 atau 13 Zulhijjah. "Ini (pergerakan reguler) akan diikuti sekitar 67 persen atau sekitar 136 ribu jamaah haji Indonesia," kata Hilman.
Skema kedua adalah Murur: setelah menunaikan Wukuf di Arafah, seusai masuk waktu maghrib, bergerak melintasi Muzdalifah (tidak turun dari bus), lalu menuju Mina. Skema tersebut akan diikuti sekitar 33 persen atau sekitar 60 ribuan jemaah haji Indonesia.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (12): Ziarah ke Makam Mbah Moen di Ma'la, Ingin Diakui Jadi Santri
Ketiga, skema Tanazul. Mereka yang akan melempar jumrah pada 10 Zulhijjah (setelah Wukuf dan Mabit di Muzdalifah), lalu kembali ke hotel, tidak kembali lagi ke tenda Mina. “Mereka adalah jamaah yang tinggal di hotel sekitar wilayah Syisyah dan Raudhah," jelasnya.
Jamaah Tanazul akan kembali ke Jamarat untuk melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Skema itu ditargetkan akan diikuti 37 ribu jamaah haji. (*)