Menengok Barak Militer Ala Dedi Mulyadi dari Sudut Pandang Psikologi Pendidikan

Minggu 08-06-2025,13:16 WIB
Oleh: Arief Rahman Nur Fadhilah*

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pada tanggal 2 Mei 2025 resmi meluncurkan program pembinaan karakter bagi siswa bermasalah. Sejauh ini sudah lebih dari dua ratus anak yang dikirim ke barak militer. Ratusan anak tersebut berasal dari jenjang SMP hingga SMA.

Sejak pertama kali diumumkan pada tanggal 25 April 2025, gagasan mengirim anak bermasalah ke barak militer menuai banyak sekali pro dan kontra. Dukungannya berasal dari orang tua dan tokoh masyarakat. Mereka menganggap program ini dapat mendisiplinkan serta membangun karakter anak yang bermasalah. 

Pendapat kontra salah satunya datang dari kalangan akademisi. Guru besar dan dosen program studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sekaligus ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, berpendapat bahwa program ini harus dikaji ulang. Menurutnya, pendidikan bagi anak termasuk melibatkan kurikulum yang dikembangkan dari hasil kajian akademik. Dengan adanya kajian akademik, akan ada kritik dan masukan dari stakeholder guna memberikan hasil terbaik dari program yang diterapkan. 

Pendapat serupa juga datang dari Wim Tohari Daniealdi, Dosen Ilmu Hubungan Internasional Unikom Bandung. Ia mengatakan bahwa ketiadaan dasar ilmiah dan kerangka evaluatif merupakan kelemahan paling mencolok. Menurutnya pula, asumsi kenakalan remaja disebabkan kurangnya kedisiplinan serta ketegasan sangat mengabaikan aspek sosiologis dan psikologis anak.

Melihat pro dan kontra yang muncul, tulisan ini berusaha memberikan perspektif dari sudut pandang psikologi pendidikan. Spesifik membahas terkait perilaku dan proses mental siswa yang mengikuti program tersebut. 

BACA JUGA:Program Barak Militer ala Kang Dedi Mulyadi (KDM)

BACA JUGA:Bukan Barak Militer Seperti Jabar, Pelajar Tawuran di Surabaya Dikirim ke Kampung Anak Negeri

Karakteristik Remaja

Masa remaja merupakan fase penting dalam tumbuh kembang. Fase ini merupakan transisi perubahan dari anak-anak menjadi dewasa dan krusial dalam pembentukan identitas diri serta pengembangan kemampuan berpikir kritis yang akan memengaruhi pola perilaku dan keputusan di masa depan. Prosesnya melibatkan perubahan dari berbagai aspek. 

Dilihat dari aspek psikososialnya, remaja sedang mengalami kebingungan peran. Berusaha mencari “jati diri” dengan mengeksplorasi nilai, keyakinan, dan tujuan hidup. Gagal menemukan jati diri dapat mengakibatkan krisis identitas. 

Perkembangan otak pada masa remaja memberikan ruang bagi pikiran abstrak, logis, dan sistematis untuk muncul. Remaja dalam tahap ini dapat memahami konsep-konsep abstrak seperti keadilan, cinta, dan kebebasan, serta mampu melakukan penalaran hipotetis dan deduktif.

Selain itu, remaja juga mulai memahami norma sosial serta hukum yang berlaku. Menunjukan kepatuhan pada hukum yang dianggap penting dan mengabaikan aturan lain yang tidak dianggap membawa keuntungan bagi diri.

Fase ini beserta dengan tugas perkembangannya harus dapat dilalui dengan baik. Gagal memenuhi tugas perkembangan pada fase ini dapat mengakibatkan remaja berkembang tidak optimal. Sehingga kemungkinan munculnya perilaku yang tidak diinginkan di kemudian hari menjadi lebih besar. 

Metode Perubahan Perilaku 

Merubah perilaku tidak bisa dilakukan secara instan. Menurut teori psikologi populer bernama Transtheoretical Model yang dikembangkan James Prochaska dan Carlo DiClemente pada tahun 1983, setidaknya terdapat lima tahapan dalam proses perubahan perilaku. Tahapan tersebut meliputi fase di mana individu belum terpikir untuk berubah hingga mempertahankan perubahan perilaku.

Dalam prosesnya, terdapat beberapa aspek yang harus dimiliki seseorang untuk membantu bergerak naik ke setiap tahapan berikutnya.

James A. Lenio, seorang peneliti psikologi dari Walden University, mengatakan bahwa setidaknya terdapat sepuluh aspek. Diantaranya adalah proses kesadaran diri, evaluasi mandiri, mengganti kebiasaan lama dengan yang positif, dan mengendalikan pemicu perilaku.

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Terapkan Jam Malam bagi Pelajar

Kategori :