Memilih teman yang selaras dengan nilai-nilai pribadi membantu menjaga integritas dan keseimbangan emosi.
2. Berani Berkata “Tidak”
Jangan takut menolak ajakan atau pengaruh yang tidak sesuai dengan prinsip hidup Anda. Bersikap tegas bukan berarti kasar, melainkan bentuk perlindungan diri.
3. Bangun Komunikasi yang Terbuka
Komunikasi yang jujur dan terbuka memperkuat ikatan pertemanan dan memudahkan penyelesaian konflik.
Memilih teman bukanlah sekadar urusan yang remeh, melainkan keputusan penting yang memengaruhi kesehatan mental, pertumbuhan pribadi, dan arah masa depan. Dengan membangun lingkaran pertemanan yang sehat dan berkualitas, kita menciptakan ekosistem yang mendorong keberhasilan hidup yang sehat—secara emosional, intelektual, dan profesional.
BACA JUGA:Friendship Breakup: Kenapa Putus dari Sahabat Bisa Lebih Menyakitkan daripada Putus Cinta?
Teman ibarat cermin kehidupan. Jika kita berteman dengan "penjual parfum", maka kita akan tertular harum kebaikannya. Namun jika berteman dengan "pandai besi", kita bisa terkena bara panas yang menyakitkan. Maka dari itu, selektiflah dalam memilih teman, karena pada akhirnya, Anda sedang memilih masa depan Anda sendiri. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya