Badan penerbangan sipil AS, FAA, disebut pernah mengeluarkan buletin pada 2018 terkait potensi masalah dengan fitur pengunci saklar bahan bakar.
Namun karena tidak dianggap sebagai kondisi berbahaya, inspeksi tidak diwajibkan. Air India mengakui tidak melakukan pemeriksaan tambahan karena buletin tersebut bersifat hanya advisory atau saran.
Dalam pernyataannya, Air India menegaskan bahwa seluruh prosedur perawatan dan kepatuhan teknis telah dijalankan sesuai standar Internasional.
Pihaknya juga menyatakan bekerja sama penuh dengan AAIB serta penyelidik dari negara lain seperti Amerika Serikat dan Inggris, yang turut terlibat dalam investigasi.
BACA JUGA:Korban Selamat Kecelakaan Pesawat di Ahmedabad, Luka-Luka Tidak Parah
BACA JUGA:Boeing Tertekan, Tiongkok Larang Pengiriman Pesawat AS
Produsen pesawat Boeing dan pemasok mesin General Electric (GE) juga telah memberikan dukungan kepada penyelidikan dan menyampaikan belasungkawa terhadap para korban.
Sementara itu, AAIB menyatakan bahwa saat ini belum ada bukti adanya kerusakan pada mesin atau sistem pesawat. Namun investigasi masih berjalan dan kemungkinan besar akan memakan waktu berbulan-bulan untuk mencapai kesimpulan akhir.
Laporan awal ini dirilis sesuai aturan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yang mewajibkan negara investigasi untuk menerbitkan laporan awal dalam waktu 30 hari sejak kejadian.(*)
*) Mahasiswa Magang Prodi English for Business Communication and Professional Politeknik Negeri Malang