Sebeiba, Tari Damai yang Eksis selama Ribuan Tahun dari Djanet, Aljazair

Minggu 13-07-2025,10:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

"Beberapa menyebutnya sebagai ‘tarian perang tanpa pertumpahan darah’, atau ‘tarian perdamaian’,” kata Benhaoued.

BACA JUGA:Upacara Suci Yadnya Kasada, Masyarakat Tengger 4 Kawasan Berkumpul di Pura Luhur Poten, Gunung Bromo

Sejak 2014, UNESCO telah mengakui Sebeiba sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.


Para perempuan bernyanyi sembari mengelilingi para penari Sebeiba. Semuanya mengenakan pakaian dan perhiasan tradisional terbaik. -Audrey Thibert-AP

Festival itu selalu bertepatan dengan hari Asyura, hari ke-10 bulan Muharam dalam kalender Islam. 

Saat itu, beberapa penduduk Djanet berpuasa hingga tiga hari menjelang puncak acara.

BACA JUGA:Gonggo Mino, Musik Khas Masyarakat Tengger Desa Ngadiwono, Dimainkan Jelang Yadnya Kasada

Tari yang Menyatukan Generasi

Tahun ini, Sebeiba jatuh pada 6 Juli 2025, saat suhu di Djanet mencapai sekitar 38 derajat Celcius.

Meski panas menyengat, lebih dari 1.000 orang berkumpul di alun-alun pasir yang menjadi titik temu dua lingkungan tersebut. Masing-masing kelompok memulai dari ujung berlawanan. Zelouaz dari utara dan El Mihan dari selatan.

Para penari, terdiri dari pria muda, mengenakan jubah gelap yang dihiasi aksesori berwarna cerah. Seperti kuning, merah, dan biru, serta topi marun tinggi yang disebut Tkoumbout, dilengkapi perhiasan perak.

BACA JUGA:Asal-usul Sebutan Romo Dukun sebagai Pemimpin Spiritual Hindu Tengger

Sementara itu, para perempuan mengalunkan nyanyian dan tabuhan genderang yang diwariskan turun-temurun.

Anak-anak pun ikut serta. Anak laki-laki membawa pedang dan kain kecil. Sedangkan anak perempuan berdiri bersama para pemain genderang wanita.

Kompetisi tahun ini dimenangkan oleh El Mihan. Namun, menurut Cheikh Hassani, Direktur Lembaga Tari Tradisional Sebeiba, penentuan pemenang bukanlah hal terpenting dalam festival itu.


Formasi batuan Gurun Sahara di luar pusat Kota Djanet, Aljazair.-Audrey Thibert-AP

BACA JUGA:Tradisi Lima Tahunan Upacara Unan-Unan, Upaya Melibatkan Pemuda dalam Melestarikan Budaya Tengger

Kategori :