Cerita Ibunda Sevi, Driver Ojol Korban Pembunuhan karena Dendam Lama

Selasa 29-07-2025,10:40 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

“Tersangka kami tangkap Senin pagi (28 Juli 2025) di rumahnya. Ia sempat melawan petugas sehingga kami lakukan tindakan tegas terukur (ditembak kaki). Juga, kami tangkap satu orang lagi yang diduga membantu pembunuhan itu. Kini kami periksa,” ujar Rovan.

Motifnya: dendam soal uang dan janji palsu jadi PNS. Sevi dan pelaku saling mengenal sejak 2021 saat sama-sama menjadi driver ojol.

“Tersangka mengaku kenal korban sejak 2021. Waktu itu pelaku juga driver ojol. Waktu itu pelaku ditawari kerja jadi PNS oleh korban dengan syarat membayar sejumlah uang,” kata Rovan.

BACA JUGA:Pembunuhan Jamur Beracun yang Menghebohkan Australia (4-Habis): Vonis Jatuh, Tunggu Pengampunan

SR mengaku telah memberikan uang Rp5 juta ke Sevi. Namun, ia tak juga diangkat sebagai PNS dan uangnya tidak kembali. Pada Sabtu sore itu, ia menghubungi Sevi dan menawari pekerjaan. Sevi datang seorang diri ke rumah SR. Di situlah ia dihajar dengan benda tumpul hingga tewas.

Hasil autopsi menunjukkan delapan luka akibat benda tumpul di kepala yang menyebabkan pendarahan otak. Ada juga luka di dada kiri, punggung, dan memar di tangan.

BACA JUGA:Misri Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir MN, Sang Ibu: Saya Tak Yakin Anak Saya Terlibat

Pakaian korban masih utuh seperti saat ia pergi dari rumah. Polisi juga menemukan cairan putih di bagian kelamin, namun belum dipastikan kandungannya.

Teman akrab Sevi, Endah Ruliyanti, masih sulit menerima kenyataan bahwa sosok ceria seperti Sevi kini telah tiada.

“Meski sarjana, dia rendah hati. Dia gigih bekerja. Rasanya masih nggak percaya, Sevi yang ceria, suka bercanda, kini sudah meninggal begitu sadis,” ujarnya lirih.

BACA JUGA:Misteri Kematian Diplomat Arya Daru segera Diungkap Hari Ini

Endah mengenal Sevi sejak 2021. Mereka tergabung dalam komunitas Ojol Srikandi dan kerap bertemu di pangkalan maupun saat sedang mencari orderan.

Sevi, katanya, lahir di Mojokerto dan dibesarkan oleh bibinya, Karomah. Ia menamatkan SD di sana, kemudian SMP dan SMA di Sidoarjo, hingga akhirnya kuliah dan lulus dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Surabaya.

Selain ngojek, Sevi juga bekerja sebagai admin marketing online untuk usaha kuliner milik orang lain. Ia dikenal sebagai perempuan yang rajin dan pekerja keras.

Kini, polisi terus mendalami peran tersangka kedua dan menuntaskan kasus pembunuhan sadis ini. Sementara itu, Sumaiyah hanya bisa merelakan kepergian anaknya, meski luka di hatinya belum tertutup. (*)

Kategori :