Melongok Indonesia Gemah Ripah Loh Jinawi dari Jendela Bumi Majapahit

Rabu 10-09-2025,16:54 WIB
Oleh: Sukarijanto*

Secara kumulatif, dalam periode Januari–Desember 2024, raihan realisasi itu meningkat 1,5 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy), yaitu setara dengan Rp147,3 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 298.893 orang tenaga kerja Indonesia. 

Kinerja positif itu menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan struktur ekonomi yang relatif kuat meski badai PHK yang melanda berbagai daerah di Indonesia turut memberikan tekanan tersendiri.

Di sektor pertanian, Jawa Timur mencatatkan diri sebagai provinsi produsen beras terbesar di atas rata-rata capaian nasional. Lumbung pangan bukan sekadar slogan, tetapi implementasi tekad warga Bumi Majapahit dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negeri gemah ripah loh jinawi

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Ringkasan Eksekutif Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2024 (Angka Tetap) merilis capaian Provinsi Jawa Timur sebagai produsen beras terbesar nasional pada 2024, dengan volume 5.352.936 ton. Raihan itu mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 2023 yang mencapai 5.607.132 ton. 

Jawa Tengah menjadi provinsi kedua dengan produksi beras tertinggi, yakni 5.113.022 ton. Sama dengan Jawa Timur, provinsi itu mengalami penurunan produksi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 5.223.899 ton.

Sementara itu, Jawa Barat menjadi provinsi ketiga dengan produksi beras tertinggi pada 2024 dengan 4.981.869 ton. Capaian itu pun mengalami penurunan dari 2023 yang memproduksi 5.278.209 ton. 

Selanjutnya, ada Sulawesi Selatan yang memproduksi 2.764.990 ton pada 2024. Adapun Sumatera Selatan menduduki posisi kelima dengan volume sebesar 1.670.745 ton. 

Ditopang dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 

Pertama, KEK Gresik yang memiliki luas residential estate mencapai 800 hektare, industrial estate 1.800 hektare, dan ports estate 350 hektare. Dengan target tenaga kerja mencapai 199.818 orang, konsentrasi industri di KEK itu, antara lain, sektor industri metal, elektronik, kimia, energi, dan logistik. 

Kedua, KEK Singhasari, kawasan yang bertema pengembangan ekonomi sektor human resources. Investasi KEK Singhasari berfokus pada pengembangan sektor digital yang meliputi animation & film factory dan coding factory

Ditopang dua terminal pelabuhan. 

Yakni, Terminal Teluk Lamong dan Terminal Petikemas Tanjung Perak, serta tujuh bandara (Juanda, Abd. Rahman Saleh, Notohadinegoro, Trunojoyo, Blimbingsari, Harun Thohir, dan Dhoho) yang tersebar di beberapa daerah menjadi backbone jaringan koneksitas rantai pasok yang menghubungkan Jawa Timur ke Kawasan Indonesia Bagian Timur dan pasar global. 

Sekaligus menjadikan provinsi Bumi Majapahit sebagai kawasan seksi yang amat representatif dan berpotensi sebagai episentrum lokomotif ekonomi nasional dalam mewujudkan visi gemah ripah loh jinawi. Pasti bisa! (*)

*) Sukarijanto adalah pemerhati kebijakan publik dan analis di Institute of Global Research for Economics, Entrepreneurship, & Leadership.

 

 

Kategori :