Bagi sebagian besar komunitas teater sastra, memotong dan menghilangkan adegan dari suatu naskah drama adalah hal yang wajar.
Hal itu dilakukan karena pada akhirnya sutradara atau tim kreatif akan memiliki interpretasi dan tujuan pementasannya masing-masing.
Anda dapat melakukan pemotongan adegan yang dirasa tidak sesuai dengan substansi pementasan Anda.
BACA JUGA:Meditasi dalam Teater, Metode Mengenal Diri Sendiri
5. Penelusuran Makna
Setelah memiliki draft naskah hasil saduran, mulailah untuk membaca secara mendalam draft tersebut. Jika bingung dengan makna dari sebuah dialog, Anda dapat bertanya ke senior teater.
Atau orang yang dirasa mampu untuk membantu. Selain itu, Anda juga bisa melakukan riset literatur lebih jauh terkait tema dan naskah yang Anda bawa.
6. Penyempurnaan Naskah
Jika Anda sudah merasa puas dan paham atas naskah yang Anda sadur, Anda dapat menyempurnakan naskah tersebut.
Yakni dengan menambahkan dialog, narasi, atau detail kecil jika diperlukan. Hal itu sah-sah saja dilakukan. Selama tidak mengubah keseluruhan isi dari naskah asli.
Mementaskan naskah drama kondang menjadi tantangan tersendiri. Terutama bagi setiap komunitas teater.
Di sisi lain, kondisi tersebut dapat menjadi ajang meningkatkan kreativitas. Juga kemampuan berpikir kritis para pegiat kesenian.(*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Airlangga.