Kecemburuan tidak normal, pelaku merasa dirinya tidak dicintai lagi oleh pasangannya. Dianggap, pernikahan akan berakhir. Padahal, kenyataannya belum tentu begitu.
Di situ situasinya sangat berbeda dengan cemburu normal.
Kecemburuan berlebihan merupakan tanda peringatan akan potensi hubungan yang bakal penuh kekerasan (KDRT).
Orang yang cemburu terbebani emosi dan rasa tidak aman. Dampaknya, ia memaksakan kendali atas pasangannya. Mengendalikan penuh. Akibatnya, pasangan akan membalas sikap tersebut dengan sikap buruk pula. Balas-berbalas terjadi. Akibatnya fatal.
Kasus di Kebon Jeruk selaras dengan dua teori di atas. Krisis setengah baya berkembang jadi cemburu tidak normal. Akibatnya pembunuhan. (*)