Ini bukan keberuntungan, namun ini merupakan eksekusi taktik yang tegas, di mana Glasner memanfaatkan kelemahan lawan tanpa ampun. Pemain seperti Ismailla sarr dan Jean-Philippe Mateta menjadi senjata utama, dengan dribbling dari Sarr memecah pertahanan dan finishing klinis Mateta.
Mentalitas Pemenang: Tim yang Tak Kenal Menyerah
Lebih dari taktik, mentalitas adalah kunci utama. Palace punya jiwa pejuang yang tak tergoyahkan mereka bangkit dari keterpurukan awal musim menjadi mesin tak terhentikan. Ini lahir dari kultur Glasner yang menuntut koordinasi total.
Setiap pemain, dari Marc Guéhi di belakang hingga Adam Wharton di tengah, punya ambisi yang sama. Di Wembley, saat tertinggal, mereka tak panik namun malah balik menyerang dengan kegigihan. Mereka Fokus pada proses, bukan hasil yang instan. Mentalitas menjadi pilar penting lainnya.
Seperti yang diungkapkan Glasner, timnya memiliki mentalitas untuk berjuang di saat-saat sulit. Kepercayaan penuh pada sistem membuat para pemain tetap tenang di bawah tekanan, yakin bahwa dengan bertahan secara solid, peluang untuk menyerang balik dan mencetak gol pasti akan datang.
BACA JUGA:Crystal Palace vs Liverpool 2-2 (Pen 3-2), The Eagles Juara Community Shield!
BACA JUGA:Liverpool vs Crystal Palace 1-1, Pesta Juara The Reds Dinodai Hasil Seri
Masa Depan Cerah: Palace Siap Tantang Big Six
Potret para pemain Crystal Palace usai meraih kemenangan tipis 2-1 atas Liverpool dalam lanjutan laga Premier League, 27 September 2025-@cpfc-Instagram
18 laga ini seakan baru permulaan. Pasalnya Crystal Palace belum pernah merasakan kekalahan di Premier League musim ini, dengan meraih tiga kali kemenangan dan tiga kali hasil imbang. Dengan posisi aman di papan atas klasemen sementara, membuat Palace bisa menjadi pengganggu gelar.
Bagi fans, inilah momen yang membuat haru, Palace bukan lagi tim London Selatan yang terlupakan. Mereka adalah ancaman nyata. Rekor ini menegaskan Crystal Palace telah bangkit, dan tak ada yang bisa hentikan mereka sekarang. Tinggal bagaimana caranya untuk mempertahankan konsistensi di tengah padatnya jadwal!
*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya