Runtuhnya Musala Ponpes Al-Khoziny: Pondasi Bangunan Tua yang Dipaksa Untuk Bangunan Bertingkat

Jumat 03-10-2025,13:42 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Noor Arief Prasetyo

SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Duka masih menyelimuti keluarga santri Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo. Ambruknya bangunan 4 lantai itu tentu sangat mengejutkan. Peristiwa nahas itu terjadi begitu cepat pada Selasa, 30 Oktober 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. 

Termasuk untuk tetangga desa yang menjadi saksi. Salah satunya adalah seorang lelaki paruh baya yang rumahnya di seberang sungai dekat pondok tertua di Jawa Timur tersebut. Ia tinggal di lingkungan RT 06. Sementara Ponpes Al Khoziny di lingkungan RT 07.

Sore itu, anak-anaknya sedang tidur di kamar. Ia mau keluar rumah. “Baru sampai di gerbang, ada bunyi seperti bom. Anak saya langsung bangun, kaget, dan menggedor-gedor pintu untuk minta tolong,” terang lelaki yang enggan disebut namanya itu kepada Harian Disway, Jumat, 3 Oktober 2025.

Bangunan musala di seberang kali itu pun lenyap seketika. Ambruk seolah tanpa memberi aba-aba. “Langsung nggak kelihatan itu bangunannya,” tuturnya.

BACA JUGA:Total 4 Korban Meninggal Musibah Ponpes Al-Khoziny Tiba di RS Bhayangkara

BACA JUGA:Jenazah Santri Al-Khoziny Ditemukan Bersujud di Bawah Reruntuhan Musala

Namun, ia tak begitu heran dengan ambruknya bangunan yang ditempati para santri lelaki tersebut. 

Sebab, pembangunannya seolah seperti dipaksa. Pondasi bangunan dasarnya sudah tua tetapi terus dibangun hingga 3 tingkat di atasnya.

“Kalau sampeyan lihat tiang penyangganya kan kecil-kecil. Kalau nggak diisi orang ya kuat, tapi kalau diisi seratus orang kan ya bisa bahaya,” jelasnya.

Menurutnya, bangunan 3 lantai itu dibangun secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi, imbuhnya, warga sekitar memang tak pernah beribadah di musala tersebut. “Sebetulnya juga sudah pernah diperingatkan soal bangunan itu,” jelasnya. 


ALAT BERAT yang mulai kemarin malam dikerahkan untuk membantu evakuasi korban runtuh bangunan musala di Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.-Boy Slamet-

Begitu juga pembangunan 4 lantai gedung santri di lingkungannya. Tetapi, peringatan itu tak mendapat respons serius.

Akhirnya, musibah yang pedih pun tak terhindarkan. Hingga berita ini ditulis, sejumlah alat berat masih terus melakukan pencarian korban. Semua jenazah yang ditemukan bakal langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Jatim.

Keputusan menggunakan alat berat itu diberlakukan sejak Tim SAR menetapkan masa golden time habis pada Rabu siang, 3 Oktober 2025.

Petugas juga menambah dua  unit alat berat lagi menuju TKP sejak pagi tadi. Belasan ambulans juga disiagakan di jalan menuju akses utama ke lokasi. Termasuk puluhan unit lain yang disiagakan di jalan desa samping pondok.

Kategori :