“Ini bukti nyata perhatian pemerintah terhadap jasa pahlawan, semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan siapapun gubernurnya,” ujar Muries.
BACA JUGA:Hari Kesaktian Pancasila, Gubernur Khofifah Jadikan Momentum Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Menurutnya, banyak nilai yang bisa dipetik dari sosok RMTA Soerjo. Salah satunya adalah keteladanan dan keberanian beliau dalam memimpin Jawa Timur pasca-kemerdekaan, termasuk perannya dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
“Dalam pidato keramatnya pada malam 10 November, beliau berkata lebih baik hancur daripada dijajah kembali. Jika saat itu beliau menyerah, makna kemerdekaan Indonesia akan kehilangan arti,” kenangnya.
Sebagai refleksi peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, Muries menekankan pentingnya menjaga semangat kepahlawanan RMTA Soerjo. “Yang baik kita ambil, yang buruk kita tinggalkan, semangat perjuangan beliau harus terus dijaga untuk Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” ucapnya.
RMTA Soerjo menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 1945–1948, dan sebelumnya pernah menjadi Bupati Magetan pada 1938–1943. Ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas jasa dan pengorbanannya bagi kemerdekaan Indonesia.
Pada kesempatan itu, Khofifah menyerahkan tali asih kepada lima ahli waris keluarga RMTA Soerjo. Yakni, masing-masing sebesar Rp3 juta, satu dinner set, dan paket sembako. Selain itu, Khofifah menyerahkan bantuan sembako kepada 500 warga sekitar makam sebagai bentuk kepedulian sosial Pemprov Jatim. (*)