7 Rekomendasi Bacaan Sastra Klasik Indonesia, Sambut Bulan Bahasa dan Sastra

Senin 27-10-2025,15:00 WIB
Reporter : Nazwarahma Hannum Prasetya*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY - Setiap Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Bulan Bahasa dan Sastra. Sebuah momen untuk merayakan kekayaan bahasa nasional serta karya sastra. Keduanya menjadi bagian penting dari identitas budaya bangsa.

Di pengujung bulan istimewa tersebut, tidak ada cara yang lebih bermakna untuk mengenangnya selain dengan kembali menikmati karya sastra klasik Indonesia.

Membaca karya sastra tak semata soal hiburan. Ia adalah jendela untuk memahami perjalanan bangsa, nilai kemanusiaan, dan refleksi sosial pada masanya.

Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sastra klasik Indonesia memiliki nilai estetika dan historis yang tinggi. Karena karya tersebut memotret kehidupan masyarakat dari masa ke masa.

BACA JUGA:5 Cara Menyisipkan Sastra ke Dalam Gaya Hidup, Sambut Hari Sastra Nasional

BACA JUGA:100 Tahun Pramoedya: Mengenang Karya dan Perjuangan sang Pahlawan Sastra Indonesia

Anda sudah tahu, sastra klasik adalah karya yang dianggap memiliki nilai abadi dan tetap relevan dibaca lintas generasi.

Karya-karya itu tidak hanya menawarkan keindahan bahasa. Tetapi juga menyampaikan kritik sosial, perjuangan, dan identitas bangsa.

Di tengah derasnya arus digitalisasi dan hiburan cepat, membaca sastra klasik menjadi cara elegan untuk menenangkan diri. Sekaligus memperkaya wawasan.

Berikut 7 rekomendasi bacaan sastra klasik Indonesia yang layak Anda baca kembali di rumah, di perpustakaan, atau bahkan di tongkrongan.

BACA JUGA:Perjalanan Kritikus Sastra Nanda Alifya Rahmah, Peraih Anugerah Sutasoma 2025

BACA JUGA:5 Pekerjaan Untuk Lulusan Sastra Indonesia, Salah Satunya Bisa Jadi Filolog

1. Bumi Manusia (1980) – Pramoedya Ananta Toer


Cover Bumi Manusia oleh sastrawan legenda Indonesia, Pramoedya Ananta Toeramo-Pinterest-

Novel legendaris itu merupakan bagian pertama dari Tetralogi Buru. Bumi Manusia berkisah tentang Minke, seorang pemuda pribumi terdidik yang berjuang memahami identitasnya di tengah kolonialisme Belanda.

Tema utama novel itu adalah perlawanan, pendidikan, dan kesadaran sosial. Melalui kisahnya, Pramoedya menggugah pembaca untuk memahami pentingnya kebebasan berpikir.

2. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (1938) - Hamka

Kategori :