BACA JUGA:Media Jurnalistik Berguguran di Negara Demokrasi
Profesi jurnalis bukan sekadar pekerjaan menulis berita. Namun, profesi yang menjaga denyut nadi demokrasi, membentuk budaya berpikir kritis, dan menghubungkan manusia melalui kebenaran.
Di tengah derasnya arus informasi, ketika kabar palsu dan opini tak berdasar bisa menyebar dalam hitungan detik, jurnalis hadir sebagai filter. Juga penjaga integritas informasi.
Maka, menghargai dan melindungi jurnalis berarti menjaga keberlangsungan demokrasi itu sendiri. Jadi, mari jadikan peringatan 2 November sebagai pengingat untuk terus mendukung kebebasan pers dan keselamatan para jurnalis di seluruh dunia. (*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Airlangga.