Pementasan A Branch, A Leaf, A Care - Zheng Banqiao: Hidupkan Kembali Warisan Seniman Besar Dinasti Qing

Jumat 14-11-2025,08:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

He Bing menjelaskan bahwa legenda menceritakan bagaimana Zheng meninggalkan Weifang hanya dengan tiga ekor keledai.

Satu ditunggangi pelayan yang menuntun jalan, satu lagi membawa buku dan alat musik, dan keledai ketiga membawa barang pribadi Zheng sendiri. “Kesederhanaan itu menjadi inspirasi bagi kami dalam merancang estetika pertunjukan,” ujarnya.

Refleksi Moral untuk Zaman Modern

Yao Rui, General Manager Beijing Poly Theatre Management Co. yang turut memproduksi pementasan itu, menegaskan bahwa drama tersebut bertujuan untuk mengajak penonton merenungkan kembali nilai-nilai universal yang melintasi zaman.

“Pertunjukan ini adalah ajakan untuk meninjau ulang makna integritas dan empati dalam kehidupan modern,” kata Yao Rui.

BACA JUGA:Harta Seni Tiongkok yang Hilang Akhirnya Kembali, Koleksi Lukisan dan Kaligrafi Langka Dipamerkan di Shanghai Museum

BACA JUGA:Bagua Zhang, Filosofi Seni Bela Diri dari Tiongkok yang Mengalir Seperti Naga

“Zheng Banqiao mengajarkan bahwa seni dan moralitas tidak bisa dipisahkan. Keduanya adalah fondasi bagi peradaban yang beradab,” tambahnya.

Dengan kombinasi kisah sejarah, simbolisme seni rupa, dan nilai kemanusiaan yang mendalam, A Branch, A Leaf, A Care - Zheng Banqiao menghadirkan potret seorang tokoh yang melampaui zamannya.

Pementasan itu mengingatkan penonton. Bahwa dalam setiap helai daun bambu, tersimpan pesan tentang keteguhan hati dan kemurnian jiwa. (*)

Kategori :